Life

Budidaya Cacing Sutra Menggunakan Wadah Bertingkat Dengan Sistem SCRS

KEGIATAN Penyuluhan budidaya cacing sutra (tubifex.sp) dilaksanakan   oleh team pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Islam Riau, terdiri dari  dua orang dosen yaitu dr.Raihanatu , Syarifah Farradina,M.A, dan dibantu tiga orang mahasiswa T Said Muhamad Farid, Sufiyan Arda dan M.Alfitrah. Selasa (16 Juli 2019) mulai pukul 09.00 s/d 12.30 kegiatan terlaksana  di Saung Lele kelompok usaha tani pembenihan ikan lele di Jl. Raja Panjang RT 3/RW/2 Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir. Penyuluhan budidaya cacing sutra (tubifex.sp) menggunakan wadah bertingkat dengan sistem SCRS adalah bentuk kepedulian kampus Universitas Islam Riau terhadap masyarakat yang dalam hal ini adalah kelompok usaha tani pembenihan ikan lele.

Cacing sutra (Tubifex SP)  adalah pakan   alami yang kebutuhannya  penting di usaha budidaya    perikanan terutama pada pemeliharaan larva dan benih. Permintaan pakan alami Cacing Sutera (Tubifex sp) semakin meningkat pesat, harga Cacing Sutera (Tubifex sp) yang sangat mahal tentunya dapat menjadi prospek dimasa depan. Di lihat dari segi bentuknya yang menggelikan    dan menjijikkan Cacing Sutera (Tubifex sp) disukai oleh benih ikan khususnya ikan air tawar, begitu pula dengan  ikan  hias dan udang juga sangat menyukai Cacing Sutera (Tubifex sp). Adapun jenis-jenis ikan hias yang biasa mengkonsumsi cacing tubifex yaitu  ikan untuk ikan konsumsi yang masih berukuran benih seperti ikan lele, nila, karper, gurami.  Termasuk ikan hias seperti ikan koki,  platy,  diskus,  maanvis  juga sangat menggemari Cacing Sutera (Tubifex sp). 

Peningkatan pertumbuhan ikan dilakukan dengan pemberian pakan yang berfungsi sebagai pemasok energi untuk memacu pertumbuhan dan mempertahankan kelangsungan hidup. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah ketersediaan pakan bagi ikan budidaya baik itu pakan alami maupun pakan buatan yang tersedia secara kualitas dan kuantitas. Salah satu masalah pada usaha budidaya ikan adalah pengadaan pakan yang baik. Mengingat pengadaan pakan yang tidak seimbang dengan kebutuhan ikan tersebut akan mengakibatkan produksiikan tidak optimal. Pemberian pakan yang tepat sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ikan. Jenis pakan yang dikonsumsi dapat berupa pakan alami dan pakan buatan yang mengandung nutrien yang dapat memenuhi kebutuhan ikan. Selain itu pemberian pakan alami dan pakan buatan diharapkan dapat menyebabkan keseimbangan pemenuhan gizi dari kedua jenis pakan yang dibutuhkan oleh ikan.

Tingkat mortalitas merupakan masalah yang merugikan dalam budidaya, untuk mempercepat proses pertumbuhan benih ikan sebaiknya harus diberikan pakan tambahan berupa cacing sutera (Tubifex sp) karena dalam hal pengadaan pakan tidak cukup hanya mengandalkan kuning telur saja, dengan pemberian cacing sutera (Tubifex sp) merupakan salah satu terbaik pakan alternatif untuk tumbuh kembang larva dan benih ikan. Cacing sutera (tubifex sp) mudah disantap oleh larva dan benih   karena   ukurannya   yang   kecil   dan sesuai dengan ukuran mulut larva dan benih ikan. Pemberian pakan buatan yang dikombinasikan dengan cacing sutera (Tubifek sp) diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pertumbuhan dan menurunkan angka mortalitas pada larva/benih ikan.

Meningkatnya usaha pembenihan ikan di Kecamatan Rumbai Pesisir tidak diikuti dengan peningkatan ketersediaan pakan alami yaitu cacing sutra, hal ini dikarenakan tidak adanya pembudidayaan cacing sutra dan pasokan cacing sutra yang tersedia di Kecamatan Rumbai Pesisir berasal dari tangkapan alam sehingga jumlah yang ditawarkan sangat bergantung pada kondisi alam.

Kebutuhan pembenih ikan konsumsi maupun ikan hias terhadap cacing sutra bukan hanya karena cacing sutra memiliki banyak keunggulan tetapi cacing sutra juga sebagai alternatif dalam menurunkan tingkat kematian benih. Sehingga wajar jika kebutuhan cacing sutra tergolong tinggi dan diikuti dengan permintaan yang tinggi.

Namun ketersediaan cacing sutra khususnya di Pekanbaru tergolong rendah. Berdasarkan data yang diperoleh bahwasannya pasokan cacing sutra di Pekanbaru hanya  30%. Hal ini dikarenakan mayoritas pasokan cacing sutra berasal dari tangkapan alam. Mengandalkan cacing sutra hasil tangkapan alam untuk dipasarkan memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak adanya jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Padahal jika melihat potensi permintaan cacing sutra yang masih besar serta harga yang cukup tinggi, usaha ini sangat bagus untuk dilaksanakan.

Usaha budidaya cacing sutra bisa memberikan banyak dampak positif pada masyarakat, selain bisa meningkatkan tingkat efesiensi pada pembudidaya benih ikan, Usaha budidaya cacing sutra juga diharapkan mampu menjadi inovasi baru masyarakat Kecamatan Rumbai Pesisir dalam mata pencaharian, sehingga pada akhirnya diharapkan penyuluhan budidaya cacing sutra menggunakan wadah bertingkat dengan sistem SCRS ini mampu dilaksanakan dan memberikan multiplayer effect pada masyarakat setempat.*

Ditulis : dr Raihanatu (Dosen di Universitas Islam Riau)



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...