News

Mahasiswa Aquakultur Universitas Teuku Umar Hilirisasi Produk Ikan Budidaya

Himpunan Mahasiswa Akuakultur UTU sukses latih para isteri pembudidaya ikan untuk menghasilkan produk siap jual di Gampong Pasi Pinang, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Aceh.

ACEH - Gampong (desa) Pasi Pinang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Desa ini memiliki luas 1.57 KM2  dengan jumlah penduduk 618 jiwa atau terdapat 152 rumah tangga (BPS Aceh Barat, 2018). Desa ini adalah desa yang dialiri oleh DAS Meureubo, karena itu banyak warganya yang membudidayakan ikan air tawar. Salah satunya adalah kelompok pembudidaya ikan patin. Kelompok ini sudah menjalankan usahanya sejak 2014 hingga sekarang.

Namun ironisnya, ikan patin yang dikembangkan oleh pembudidaya tersebut mendapatkan beberapa permasalahan diantaranya permintaan ikan air patin konsumsi yang mulai menurun sehingga sebagai konsekuensinya ikan patin terus dipelihara oleh pembudidaya hingga telah mencapai ukuran 6 kg up, dan ini volumenya tidak sedikit mencapai 3 ton up.  Disisi lain kurangnya pemahaman tentang cara peningkatan nilai tambah dari produk ikan budidaya dan kurangnya pengetahuan tentang metode pemasaran hasil diversifikasi produk ikan secara daring, karena itulah diberi branding “jamboe patin 4.0”.

Adalah Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) merasa terpanggil untuk sedikit berkontribusi terhadap permasalahan pembudidaya ikan di gampong tersebut. Melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD) tahun 2019 yang disponsori oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Himakua UTU telah sukses menghadirkan jamboe patin 4.0 (toko kecil/kios/kedai olahan ikan patin) di gampong Pasi Pinang Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Program ini merupakan pengembangan soft skills mahasiswa Akuakultur melalui pemberdayaan masyarakat. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu/para isteri pembudidaya ikan/nelayan dan milenial di gampong tersebut.

Konsep yang dihadirkan berupa IPTEK pembuatan patin fillet frozen, bakso patin frozen, stik ikan patin krispi, patin asap dan pemasaran online dan offline. Metode pemasaran utama dari produk yang telah diproduksi oleh kelompok adalah secara online melalui salah satu platform e-commerce ditanah air, whatsapp group. Sedangkan metode kedua adalah offline melalui penitipan ke syawalan/toko di kota Meulaboh.

Adapaun tujuan dari program ini adalah (i) mitra mendapatkan IPTEK tentang diversifikasi ikan patin, (ii) mitra mendapatkan IPTEK tentang toko online, (iii) terbangunnya infrastruktur di gampong (jambo patin 4.0), (iv) terbentuknya pusat pelatihan di gampong, (v) income per kapita mitra meningkat dan (vi) menjadi desa binaan FPIK UTU.

Program ini secara tidak langsung akan membentuk mahasiswa yang memiliki multi kecerdasan: kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial, karena berhadapan langsung dengan kehidupan nyata pembudidaya ikan di Kecamatan Meureubo.  Karenanya, kami mengucapkan terima kasih, dan apresiasi yang tinggi kepada Kemenristekdikti, Rektor UTU, Dekan FPIK UTU, Ketua Jurusan Akuakultur UTU dan Pemerintahan Gampong Pasi Pinang yang telah mensupport program PHBD ini.



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...