PEKANBARU - Gubernur Riau melakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Walikota Pekanbaru membahas terkait penanganan Covid-19 Riau, khususnya di Pekanbaru, Sabtu (19/9/2020) di Balai Serindit Gedung Daerah.
Dalam rakor tersebut membahas soal pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Kecamatan Tampan, pelaksanaan pemantauan pasien isolasi mandiri di setiap kecamatan, rendahnya angka kesembuhan dan kesiapan sarana pelayanan kesehatan, tenaga medis pengadaan obat-obatan, penegakan disiplin protokol kesehatan serta pemulihan ekonomi, termasuk hal lainnya yang dianggap penting.
Khusus untuk pelaksanaan dan pemantauan pasien isolasi mandiri, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, pihaknya akan mendata semua pasien isolasi mandiri, terutama yang kurang mampu.
"Jadi nanti pasien ini akan ditempatkan di fasilitas yang disiapkan pemerintah di luar rumah sakit, seperti Balai Diklat BPSDM Riau, Bapelkes Riau dan hotel-hotel," katanya.
Kemudian untuk tenaga medisnya, kata Gubri, Pemprov Riau bekerjasama dengan rumah sakit TNI/Polri di Riau, rumah sakit pemerintah, dan juga IDI, PPNI, termasuk tenaga medis yang saat ini sedang disiapkan Pemko Pekanbaru.
Sedangkan untuk Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Kecamatan Tampan, Gubri menyatakan Pemprov Riau sepakat PSBM di Kecamatan Tampan dijadikan percontohan dalam penanganan Covid-19 bersama antara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dengan Satgas Pemko Pekanbaru.
"Nanti akan dibahas secara bersama Senin depan, dan saya sudah tugaskan Satgas provinsi, dan nanti ikut serta Polda dan Forkopimda Riau membahas bagaimana penanganan PSBM di Kecamatan Tampan yang ditetapkan Walikota Pekanbaru," terangnya.
"Karena itu kami mengharapkan dukungan semua masyarakat, kiranya selalu senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena kasus positif yang paling banyak adalah Orang Tanpa Gejala (OTG)," tegasnya.*