PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru butuh delapan ambulance untuk mendukung kinerja tim Satgas Covid-19. Apalagi saat ini Pemko bakal menerapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di empat kecamatan. Unit ambulance itu dibutuhkan sebagai penunjang.
Kemudian, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Rabu kemarin, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Pekanbaru mencapai 218 kasus, lima pasien dinyatakan meninggal dunia.
Total pasien sembuh berjumlah 1.317 orang. Kemudian, total pasien yang masih dirawat 2.301 orang. Sedangkan total pasien meninggal dunia 66 orang.
"Keseriusan Satgas provinsi ditunjukkan dengan dukungan pada kita. Dukungan sarana di rumah sakit. Kita usulkan pada gubernur. Penguatan transportasi untuk kebutuhan darurat," kata Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, Kamis (1/10/2020).
Kata dia, ini dalam bentuk bantuan ambulance. Total ada delapan unit ambulance tambahan diperlukan Satgas Penanganan Covid-19 Pekanbaru. "Minimal RSD Madani punya dua ambulance, di UGD dan di pengangkutan," jelasnya.
Selain itu, lima pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) rawat inap juga memerlukan dukungan yang sama. "Kita juga perlu penguatan di Puskesmas. Kita minta ke provinsi, mobil ambulance, karena yang kita punya sudah tua. Jadi kita perlu untuk lima rawat inap," kata dia.
Kemudian, satu ambulance juga diperlukan untuk bersiaga di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rejosari yang disebut sebagai Rumah Sehat tempat isolasi mandiri Orang Tanpa Gejala (OTG) positif Covid-19.
"Juga di Rejosari satu ambulance," ucapnya.*