PEKANBARU - Pulau Penyalai adalah salah satu pulau terluar di Provinsi Riau. Saat ini sebagian dari masyarakat asli disana yakni suku Akit sudah memeluk agama Islam.
Namun, meski saat ini mereka sudah memeluk agama Islam, masih ada dari mereka yang belum bisa membaca Al-Quran. Jikapun sudah bisa membaca Al-Qur'an, sayangnya mereka belum memiliki mushaf yang bagus dan layak baca.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Pogram Aksi Cepat Tanggap (ACT Riau) Hibban. Ia mengatakan, saat ini Suku Akit memang tidak hanya di Pulau Penyalai saja, tapi juga hingga sepanjang pesisir pulau-pulau kecil di Sumatera. Diantaranya Pulau Rangsang, Tebing Tinggi, Merbau dan Pulau Padang di Kabupaten Kepulauan Riau.
"Saudara muslim kita di Pulau Penyalai ini masih banyak yang belum memiliki mushaf di rumah-rumah mereka," ujarnya.
Menurut Hibban, di Pulau ini juga sudah mulai tumbuh semangat menghafal Al-Qur'an dari anak-anak muallaf dan muslim tempatan disana.
"Dibutuhkan setidaknya 5.000 Mushaf untuk didistribusikan ke seluruh muallaf dan keluarga Muslim di pulau ini," imbuhnya.
Hibban mengajak para dermawan yang ada di Riau untuk ikut serta dalam memberikan donasi wakaf Alquran melalui http://bit.ly/WakafQuranSukuAkit atau bisa langsung ke kantor Aksi Cepat Tanggap Riau di jalan HR, Soebrantas, Kelurahan Tobek Gadang, Tampan, Pekanbaru.*