PEKANBARU - Mulai hari ini, Senin (9/8/2021) PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi mengelola Blok Rokan. Sebelumnya, Blok Rokan dikelola oleh perusahaan asal Amerika Serikat, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sejak tahun 1971.
Acara alih kelola Blok Rokan dari PT CPI kepada Pertamina Hulu Rokan ini dilakukan Ahad (8/8/2021) malam secara daring.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam sambutannya dalam acara alih kelola mengatakan ini merupakan momen yang sangat bersejarah serta momen kebanggaan. Dimana Blok Rokan mulai hari ini resmi dikelola oleh Pertamina yang tentunya ini akan menunjang pertahanan energi nasional.
"Pada Bulan Mei 2019 lalu, pemerintah telah memberikan amanah kepada pertamina untuk mengelola Blok Rokan, blok yang berkontribusi 24 persen dari produksi migas nasional," ujar Nicke.
Ia mengatakan, Pertamina berkomitmen akan menjalankaan amanah ini dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Pengelolaan Blok Rokan ke Pertamina sebagai perusahaan BUMN tentu akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi negara, baik dari sisi pengelolaan maupun dari sisi penerimaan negara. Sekaligus memperkuat posisi pertamina. Khususnya Pertamina Hulu Rokan yang akan berperan menjadi lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional.
"Tak hanya itu, Pertamina juga memiliki amanah lain, yaitu untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai produksi minyak mentah satu juta barel oil perday di tahun 2030. Oleh karenanya, selain dari kerja keras serta komitmen dari seluruh Perwira Pertamina tentu kami sangat berharap dukungan penuh dari Bapak/Ibu untuk mewujudkan cita-cita tersebut," ungkapnya.
Dikatakan Nicke lagi, untuk memastikan kelancaran alih kelola, sejak 2 tahun lalu dengan difasilitasi oleh SKK Migas, Pertamina dan juga PT CPI telah membentuk tim transisi yang memastikan kelancaran operasi terutama di aspek Self-Service, operasi produksi, projek infidelity engineering serta aspek SDM, Financial, supply chain serta IT. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah untuk tetap menjaga level produksi agar tidak terjadi penurunan.
"Pertamina berkomitmen untuk mempertahankan produksi pasca alih kelola dengan melakukan pengeboran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu Agustus hingga Desember kami berkomitmen akan melakukan pengeboran terhadap 161 sumur dan di tahun 2022 akan ada tambahan kurang lebih 500 sumur," sebutnya. Selain itu yang tak kalah pentingnya, dikatakan Nicke, Pertamina juga mendapatkan keluarga baru dari pekerja CPI yang akan bergabung ke Pertamina Hulu Rokan sebanyak 2.689 orang pekerja.
"Dan sebagai komitmen dari Pertamina untuk meneruskan pengelolaan Blok Rokan ini, Pertamina juga akan melanjutkan program yang telah berjalan selama ini termasuk Enhanced Oil Recovery yang telah menunjang produksi migas secara signifikan," ungkapnya.
Proses alih kelola ini, ujar Nicke, tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Dalam kesempatan yang baik ini pihaknya mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya atas dukungan dari DPR RI, Kementerian ESDM dan seluruh jajaran, kemudian juga kepada SKK Migas, Kementerian BUMN, Gubernur Riau dan tentunya masyarakat Riau yang telah mendukung proses alih kelola Blok Rokan ini. Dan yang terpenting, ucapan terimakasih juga kepada PT CPI yang berkomitmen mendukung kelancaran proses alih kelola.
"Kami juga ingin mengucapkan terimaksih kepada seluruh pekerja, mitra kerja sehingga proses alih kelola berjalan lancar. Mari kita teruskan perjuangan ini demi Indonesia. Semoga kerjasama serta silaturhami yang sudah terjalin dengan baik selama ini akan terus berlanjut hingga di masa yang akan datang," ucapnya.
"Kami meyakini dengan semangat dan sinergi serta kolaborasi maka seluruh tantangan akan bisa ditaklukkan. Sehingga Blok Rokan yang telah diamanahkan kepada Pertamina dapat dikelola dengan baik secara optimal demi ketahanan energi bagi negeri kita tercinta," imbuhnya.*