Dunia

Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Berikut Sekenario Mahathir Mohamad

PM Mahathir Mohamad dengan Anwar Ibrahim beberapa waktu lalu. (sumber;internet)

KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia setelah koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangi pemilu. Mahathir pernah berjanji akan menyerahkan jabatan tersebut kepada Anwar Ibrahim yang saat ini masih dipenjara. Lalu bagaimana cara Mahathir menyerahkan jabatan PM kepada Anwar?

Anwar, yang divonis 5 tahun penjara atas kasus sodomi, menjalani masa hukuman sejak 2015. Atas kasus tersebut, Anwar dilarang mencalonkan diri di pemilu selama lima tahun setelah dirinya bebas.

Untuk bisa kembali ke panggung politik, Anwar, yang selama ini menjadi tokoh oposisi ternama Malaysia, membutuhkan pengampunan kerajaan (royal pardon) dari Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V.

Kabar terakhir, Anwar disebut akan bebas pada Selasa (15/5) mendatang. Saat ini, dokumen-dokumen pengampunan raja dari Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V sedang diproses.

"Apa yang telah kami sepakati adalah kami akan mencari pengampunan penuh dari Raja. Proses ini punya sejumlah aturan dan kami akan berusaha secepat mungkin untuk membebaskannya dan pengampunan penuh untuknya," kata Mahathir dalam konferensi pers di Menara Yayasan Selangor, Petaling Jaya, Malaysia, Sabtu (12/5/2018). 

Mahathir mengatakan, setelah mendapatkan royal pardon, jabatan PM untuk Anwar akan ditentukan partai-partai di koalisi Pakatan Harapan.

"Untuk jabatannya di masa yang akan datang, tentu akan ditentukan oleh partai," ucap Mahathir.

Pada pemilu kali ini, Anwar dan Mahathir berkoalisi untuk mengalahkan Najib Razak, yang merupakan incumbent. Sesuai kesepakatan di antara keduanya, Mahathir akan menyerahkan posisi PM Malaysia kepada Anwar setelah dua tahun menjabat. 

Mahathir mengungkapkan kesepakatan itu saat diwawancarai surat kabar Jepang, The Mainichi, pada Februari lalu. Dalam wawancara itu, Mahathir mengakui sangat menyadari usianya yang sudah mendekati 100 tahun.

"Saya tidak bisa bertahan sangat lama. Paling tidak, saya bisa bertahan selama dua tahun," ucap Mahathir dalam wawancara dengan The Mainichi, seperti dikutip pada Selasa (8/5/2018). 

Jalan Anwar menuju kursi PM Malaysia tidak singkat. Setidaknya Anwar harus menang dalam pemilu sela atau terpilih menjadi senator untuk bisa mengambil alih kursi yang kini diduduki Mahathir. 

Opsi lainnya datang dari istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, yang menjadi anggota parlemen dan kini menjabat Wakil PM Malaysia.

Dalam wawancara dengan Channel News Asia awal tahun ini, Wan Azizah menyatakan akan mundur atau menyerahkan kursi parlemennya di daerah pemilihan Pandan kepada suaminya, yang berarti membuka jalan untuk pemilu sela. Sebagaimana diketahui, Anwar merupakan Ketua de facto Parti Keadilan Rakyat (PKR), yang saat ini dipimpin Wan Azizah.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...