Hukrim

Media Gadungan di China Raup Rp6,4 Miliar dari Pemerasan

Ilustrasi media abalabal. (sumber;internet)

BEIJING - Media gadungan di China meraup keuntungan senilai tiga juta RMB (Rp6,45 miliar) dari praktek pemerasan yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir.

Kejahatan tersebut terbongkar dari penangkapan bos kelompok media bermarga Zhang yang menjalankan praktek penipuan berdalih wawancara sejak 2015, demikian laporan media resmi setempat, kemarin.

Zhang merupakan salah satu dari delapan tersangka yang ditangkap oleh aparat di Kota Binzhou, Provinsi Shandong, pada bulan lalu atas tuduhan pemerasan terhadap beberapa perusahaan dan lembaga.

Sementara di Xingtai, Provinsi Hebei, petugas mengamankan tujuh orang wartawan gadungan atau "wartawan bodrex".

Mereka dituduh melakukan pemerasan terhadap beberapa perusahaan dan instansi pemerintahan dengan ancaman pemberitaan negatif.

Sejak 2010, kelompok media yang dijalankan tujuh wartawan tersebut telah memperoleh keuntungan sebesar 200 ribu RMB (Rp430 juta) dari tindak kejahatan yang dilakukan di beberapa provinsi di China.

Lembaga Anti-Pornografi dan Publikasi Ilegal Nasional China (NOAPIP) telah melancarkan kampanye melawan media abal-abal dan wartawan bodrex sejak awal tahun ini.

Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan Senin, 21 Mei, lembaga tersebut menyoroti masalah pemerasan dan sejumlah jurnalis yang nyata-nyata membantu atau memproduksi berita palsu.

Kedua praktik tersebut dikenai tuntutan hukum yang berat, demikian laporan Global Times, salah satu harian berpengaruh di daratan Tiongkok itu.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...