MINNESOTA - Banyak momen-momen berharga yang terjadi dalam kehidupan kita. Sayangnya, tidak semuanya bisa kita nikmati, entah karena waktu ataupun fisik yang kurang mumpuni. Meski demikian, ada orang-orang yang tetap nekat mengikuti momen tersebut, meskipun kondisi fisiknya tidak prima. Seperti yang dilakukan oleh wanita asal Amerika Serikat (AS) ini.
Dia mengejutkan semua teman-teman sekelasnya ketika tampil mengenakan toga serta jubah untuk mengikuti proses wisuda. Bukan karena pakaian yang dikenakannya yang mengagetkan, tetapi fakta bahwa dirinya baru saja melahirkan sekira 21 jam sebelum acara wisuda.
Perempuan bernama Zeinab Abdalla itu melahirkan anak keduanya sekira pukul 20.00 waktu setempat di Minnesota, Amerika Serikat (AS). Namun, hal itu tidak menyurutkan tekadnya untuk menghadiri wisuda gelar master diploma pada keesokan harinya.
Bagi perempuan berusia 26 tahun itu, momen wisuda amat penting dalam hidupnya. Sebab, Zeinab adalah perempuan pertama di keluarga besarnya yang mencapai pendidikan tinggi level tiga tersebut.
Dia baru saja pulang dari Rumah Sakit Park Nicollet Methodist di Minneapolis, tepat pada waktunya sebelum acara wisuda pada 17.30 waktu setempat. Zeinab menempuh pendidikan selama dua tahun untuk gelar tersebut di University of St Thomas. Dia pun belajar keras demi memenuhi mimpinya.
“Saya tahu anak ini akan lahir pada 16 Mei sejak dinyatakan hamil pada September 2017. Sebelumnya saya diberi tahu kalau wisuda akan dilakukan pada 19 Mei. Tentu saat hamil kehidupan sebagai mahasiswa jauh lebih menantang,” ucap perempuan pengungsi asal Suriah itu, mengutip dari Fox News, Rabu (30/5/2018).
“Saya melahirkan Salma sekira pukul 20.00 dan besok paginya saya membahas soal kelulusan bersama keluarga dan dokter. Semuanya terkejut tapi sangat mendukung. Itu sangat penting karena saya orang pertama di keluarga yang berhasil lulus pendidikan tinggi. Itu alasan terkuat saya,” imbuh Zeinab.
Momen wisuda tersebut merupakan buah dari kerja kerasnya untuk belajar di malam hari serta mengerjakan tugas dengan tepat waktu. Sang ibu, yang berlatar belakang dari Somalia, sempat menyebut Zeinab gila. Sebab dalam kebudayaan asalnya, perempuan yang baru melahirkan diwajibkan untuk beristirahat.
Zeinab merasa bersyukur untuk dukungan yang diberikan oleh suaminya, Abdul Kadir. Pria berusia 32 tahun itu membantu istrinya merawat putri pertama mereka, Aisha Ahmed, selama Zeinab berusaha menyelesaikan pendidikan.
Abdul rela menjemput istrinya, merawat anak, dan memberi semangat bagi Zeinab ketika beban tugas kampus begitu menyiksa. Zeinab mengaku teman-temannya senang melihat Salma hadir di prosesi wisuda. Meski begitu, ia hendak mengambil cuti kuliah hingga musim gugur mendatang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral.
“Selama beberapa bulan ke depan, saya berharap dapat menikmati lebih banyak waktu dengan Salma. Saya berharap dapat kembali ke universitas untuk menempuh pendidikan doktoral. Itu mimpi saya,” tukas Zeinab.*