MUNICH - Piala Dunia 2018 akan mulai 14 Juni 2018, atau kurang lebih tujuh hari lagi. Tim Nasional (Timnas) Jerman sebagai juara pada edisi sebelumnya, tentu menjadi unggulan untuk menjuarai turnamen empat tahunan tersebut. Akan tetapi, Jerman harus menghadapi kutukan di mana dua juara bertahan Piala Dunia edisi terakhir harus tersingkir pada fase grup.
Pada gelaran Piala Dunia kali ini, Jerman sejatinya hadir dengan skuad yang tidak jauh berbeda dari edisi sebelumnya. Hanya terdapat sedikit perubahan dalam tim asuhan Joachim Low, seperti tidak dipanggilnya Mario Gotze yang merupakan pencetak gol kemenangan di partai final Piala Dunia 2014.
Kendati tidak mengalami banyak perubahan dan memiliki skuad yang berkualitas, Jerman harus berhati-hati karena nasib buruk sering menaungi juara bertahan. Ambil contoh,dua pemenang Piala Dunia terakhir yakni Italia (2006) dan Spanyol (2010), yang harus gugur pada fase grup.
Kedua tim besar tersebut datang ke gelaran Piala Dunia dengan predikat juara, namun harus menerima kenyataan pahit tidak mampu melaju ke fase selanjutnya karena gugur pada fase grup. Italia pada gelaran Piala Dunia 2010, bahkan harus tersingkir karena menempati posisi juru kunci di fase grup. Saat itu, tim asuhan Marcelo Lippi finis di bawah Paraguay, Slovakia dan Selandia Baru.
Sementara itu, Spanyol memiliki nasib yang tidak jauh berbeda karena harus rela menempati posisi ketiga, sehingga gagal melanjutkan langkahnya di turnamen empat tahunan tersebut. Saat itu, Spanyol tak mampu menyaingi Belanda dan Cile yang lolos ke 16 besar. Menilik pada dua hasil itu, maka Jerman pun memiliki kemungkinan terkena kutukan tersebut.
Jerman akan tergabung di grup F bersama Meksiko, Swedia, dan Korea Selatan, yang akan berjuang untuk lolos ke fase selanjutnya. Dari segi kekuatan tiap tim, maka Jerman seharusnya dapat lolos dengan mudah, namun segala sesuatunya bisa terjadi di sepakbola dan mungkin saja Jerman kalah oleh kutukan sang juara bertahan.*