PEKANBARU - Sebulan setelah dilantik dan diberikan amanah oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, terus mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Bahkan, beberapa objek pajak di Pekanbaru yang menjadi target Bapenda berangsur-angsur mengalami peningkatan. Bagaimana capain targetnya?
Zulhelmi Arifin saat dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Penagihan, Edi Satriawan, mengatakan salah satu objek pajak yang terus mengalami peningkatan pendapatan diantaranya pajak reklame.
"Selain itu ada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), BPHTB dan Pajak Penerangan Jalan (PJJ). Itu PAD pajak yang paling tinggi," kata Edi, Jumat (12/10/2018).
Edi menyebutkan, jika dibandingkan head to head dengan pejabat lainnya, dimasa kepemimpinan Zulhelmi Arifin sebagai Kepala Bapenda Pekanbaru, capaian PAD memang mengalami peningkatan.
"Jadi capaian selama sebulan memang mengalami kenaikan. Berdasarkan data kami, PAD secara keseluruhan di tahun 2015 sebesar Rp50,5 miliar, tahun 2016, Rp50,1 miliar, tahun 2017, Rp52,3 miliar dan tahun 2018, Rp61,4 miliar," cakapnya.
Kata Edi lagi, dengan sisa waktu selama lebih kurang dua bulan dan target PAD sebesar Rp847 miliar, pihaknya akan terus mengejar Wajib Pajak (WP) dengan pola Sosialisasi Daftar Tagih (SDT).
"Selain SDT tadi, kita juga diberikan target individual. Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan pajak-pajak yang belum tergarap secara maksimal seperti pajak air bawah tanah, pajak non PLN dan pajak sarang burung walet," terangnya.*