IDN TALK

Sirkus Lumba-Lumba; Atraksi Maut Si Mucung Botol

TAHUKAN anda! Indonesia ternyata adalah negara terakhir yang masih memperbolehkan sirkus lumba-lumba digelar. Lalu kenapa bisa begitu? Apa karena lumba-lumba di Indonesia banyak. Coba dilihat bagaimana lumba-lumba diperlakukan tidak hewani 

PT WRS adalah satu dari banyak pelaku sirkus mamalia ini. Berkeliling dan rutin setiap bulannya membawa lumba-lumba dari satu kota ke kota lainnya dengan waktu tempuh belasan jam bahkan harian di sebuah alat pengangkut. Seorang pekerja PT.WRS yang enggan disbeut namanya mengakui adanya unsur bisnis pada sirkus lumba-lumba keliling. Hanya dengan mengantongi izin konservasi untuk menggelar sirkus lumba lumba keliling, mereka jadikan lumba-lumba dan satwa lainnya sebagai objek untuk menghibur manusia.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Yayasan Cinta Satwa Riau (@cintasatwariau) on

Tau bagaimana Lumba-lumba itu bisa 'nurut' degan pawang-nya, itu namanya metode lapar. Lumba lumba juga dilatih melakukan atraksi berbahaya seperti lompat api,bahlan kekerasan kerap kali diberlakukan apabila lumba lumba tidak menuruti  mereka. selain itu, selama perjalanan nenuju suatu kota ke kota lainnya lumba lumba diangkut menggunakan truk, dan hanya di letak di dalam sebuah box seukuran tubuhnay, kemudian dibungkus spon atau kain basah, dan apabila mengalami kekeringan, lumba lumba hanya dilumuri lotion agar tetap lembab. Belum lagi 'rumah' Lumba-lumba itu bukan air asin atau air payau dimana biasa lumba-lumba tersebut hidup, tapi sekedar air tawar berkaporit yang bisa menyebabkan kulitnya terbakar dan kebutaan. 

Jika menempuh perjalanan menggunakan pesawat, perbedaan gravitasi dan noise eksrrem akan mempengaruhi sonar lumba lumba. Dulu waktu kecil kita dibodohi dengan suguhan penampilan lumba lumba yang terlihat pintar dan lucu. Dan sekarang kita baru sadar ternyata ada banyak kekejaman yang dialami lumba-lumba untuk bisa tampil hebat di dalam kolam sirkus. 
Sebuah penyiksaan yang dikemas dalm bentuk hiburan. 

Konservasi adalah upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Namun hal yang sebenarnya terjadi pada hewan sirkus tersebut justru sebaliknya. Mereka tidak memperlakukan hewan itu dengan baik, melainkan sebuah ladang bisnis, mengais rezeki untuk menghidupi keserakahan mereka. 

Selama pemerintah belum mengubah aturan sirkus hewan kekiling, maka lumba lumba, beruang madu hingga kakaktua akan terus dikatih dan disiksa demi meraup rupiah untuk menghidupi mereka. 

Pasal 21 ayat 2 UU no 5 th 1990 mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya yang dikeluarkan kementerian kehutanan, setiap orang dilarang memelihara dan memperniagakan atau mengeksploitasi satwa langka. 

Indonesia harusnya malu masih mengizinkan pertunjukan lumbalumba. Pertunjukan eksploitasi yang berkedok edukasi. Dan pada umumnya pertunjukan lumba lumba selalu menggandeng pihak sekolah. Kepada Dinas Pendidikan Prov Riau dimohon agar menghimbau pihak sekolah lebih selektif memilih sarana edukasi anak didik kita. 

Informasi dari Kabar Riau bahwa aktivis hewan menolak adanya pertunjukan lumba lumba di Pekanbaru yang rencananya akan mulai digelar hari Ahad, 12 Januari 2019. Dari pihak Cinta Satwa Riau mengingormasikan juga melalui story akun instagramnya bahwa mereka akan menggelar aksi penolakan pertunjukan lumba-lumba besok pukul 15.00 di Mtq. Bagi yang ingin bergabung bisa langsung DM instagram @CintaSatwaRiau

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Yayasan Cinta Satwa Riau (@cintasatwariau) on

Tulisan ini dibuat oleh Novi Dini Restia
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Unversitas Riau



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...