JAKARTA - Banyak orang yang ingin menurunkan dan menjaga berat badan hanya fokus memperhatikan asupan makanan. Namun, tidak sedikit mengabaikan minuman yang sering diminumnya.
Padahal, minuman minuman bersoda, alkohol dan minuman sarat kalori juga berkontribusi menaikkan berat badan. Rata-rata orang Amerika mendapat seperlima dari kalori harian justru dari minuman. Karenanya, mengganti minuman berkalori tinggi dengan alternatif yang lebih sehat dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menahan nafsu makan untuk menurunkan berat badan.
Berikut ulasan minuman-minuman yang berkontribusi besar menaikkan berat badan.
Soda
Banyak orang yang tidak menyadari minuman bersoda mengisi tubuh dengan ratusan kalori tidak sehat. Banyak orang memilih beralih untuk diet dengan soda untuk mengurangi kalori. Padahal tidak ada penelitian konklusif yang menunjukan diet soda bisa menurunkan berat badan.
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat jangka pendek, tetapi yang lain menghasilkan bertambah berat badan. Jika Anda mencoba menurunkan berat badan, beralih ke diet soda tidak akan cukup. Sebagai gantinya, minum air justru lebih banyak memangkas ratusan kalori per hari.
Air juga dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara lain. Jika dua gelas air diminum sebelum makan, akan membuat lebih cepat kenyang sehingga makanan yang dikonsumsi lebih sedikit.
Jus buah
Anggapan minum jus buah dinilai bisa mengurangi berat badan ternyata tidak sepenuhnya benar. Mungkin sedikit mengejutkan, tetapi jus buah memiliki kalori sebanyak soda.
Meski memiliki lebih banyak manfaat gizi daripada soda karena mengandung vitamin dan mineral, namun tidak disarankan rutin minum jika ingin diet, kecuali jus buah 100 persen tanpa gula
Dengan begitu tubuh tetap memiliki semua nutrisi tanpa tambahan gula. Alternatif rendah kalori untuk jus buah adalah jus sayuran. Ini sama bergizi dengan jus buah, tetapi memiliki setengah kalori. Misalnya, 12 ons jus tomat memiliki 80 kalori, sedangkan jumlah jus jeruk yang sama memiliki 160 kalori.*