Life

Kiat Berpuasa bagi Ibu Hamil

Ilustrasi. (sumber;internet)

JAKARTA - Meski tak diwajibkan, beberapa ibu hamil tetap ingin menjalankan ibadah puasa. Padahal, asupan makanan penting untuk pertumbuhan janin.

Asupan makanan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan organ-organ penting bayi. Makan secara teratur dapat memenuhi kebutuhan ibu dan janin.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ibu hamil tetap ingin berpuasa. Kiat-kiat tersebut perlu dilakukan agar ibu hamil terhindar dari ancaman gangguan kesehatan, baik bagi ibu maupun janin.

1. Usia kehamilan cukup
Ahli gizi, dr Juwalita Surapsari, mengatakan bahwa ibu hamil boleh berpuasa asalkan usia kehamilan telah memasuki trimester dua dan tiga. 

Sementara itu, pada trimester satu, ibu hamil wajib berkonsultasi pada pihak medis jika tetap ingin berpuasa. "Pada periode ini, nutrisi wajib terpenuhi. Puasa boleh selama enggak ada keluhan dan dokter bilang oke," kata Lita dalam diskusi media bersama Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Senayan City Mall, Jakarta, Senin (29/4).

Sebuah penelitian pada 2014 menyebutkan, ibu hamil yang berpuasa saat usia kehamilan memasuki trimester pertama melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah 272 gram daripada mereka yang tidak berpuasa. 

2. Konsultasi dengan dokter kandungan
Selain usia kandungan, dokter akan melihat status gizi ibu hamil. Sebut saja indeks massa tubuh yang menjadi cermin status gizi.

"Mengapa status gizi harus baik? Saat berpuasa, yang terpakai itu cadangan energi. Status gizi baik artinya cadangan energinya cukup," kata Lita.

Selain itu, dokter akan memastikan tidak ada penyakit lain yang menyertai seperti diabetes dan hipertensi.

3. Waspada tanda bahaya
Selama berpuasa, ibu hamil musti peka akan tanda atau sinyal bahaya yang diberikan tubuh. Sinyal ini sebaiknya ditindaklanjuti dengan membatalkan puasa kemudian berkonsultasi dengan dokter. 

Tanda-tanda ini seperti berat badan tidak naik sesuai periode kehamilan, haus berlebihan, dan muncul tanda dehidrasi seperti jarang buang air kecil atau urine berwarna gelap. Kemudian muncul juga tanda lain seperti sakit kepala, demam, mual dan muntah, gerak janin berkurang, serta nyeri perut seperti kontraksi. 

4. Asupan cairan ditambah
Kebutuhan cairan ibu hamil lebih banyak daripada mereka yang tidak hamil. Lita berkata, ibu hamil memerlukan tambahan asupan cairan sebanyak 300 mililiter per hari. Asupan cairan ini bisa ditambah melalui konsumsi susu.

5. Punya perencanaan makan 
Seorang ibu hamil perlu memiliki perencanaan makanan agar tak kekurangan asupan kalori meski berpuasa. Kekurangan kalori bisa berakibat pada gangguan pertumbuhan janin.

Lita memberikan contoh skema asupan makan selama berpuasa buat ibu hamil. Saat sahur, konsumsi segelas susu. Lakukan aktivitas makan sahur berdekatan dengan waktu imsak dengan asupan komplit seperti karbohidrat, protein, sayur, dan buah.

Saat berbuka, konsumsi 2-3 butir kurma atau bubur kacang hijau. Makan malam tetap dengan porsi lengkap.

Jelang tidur, kacang edamame bisa dijadikan camilan ringan atau roti dengan isian telur yang dilanjutkan dengan segelas susu.

"Ibu hamil pengosongan lambungnya lebih lambat karena [lambung] terdesak rahim. Makan perlu diberi jarak dengan minum susu," kata Lita.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...