Life

Tidur Anda Tidak Berkualitas? Mungkin Pikiran Negatif Anda Mendominasi

Ilustrasi.(sumber;internet)

JAKARTA - Kualitas dan durasi tidur merupakan sebuah hal penting yang bisa sangat mempengaruhi kesehatan seseorang. Kondisi mental yang dimiliki seseorang diketahui bisa mempengaruhi kualitas tidurnya.

Seseorang yang memiliki masalah mental atau depresi diketahui bakal lebih sulit untuk tidur. Sebuah penelitian mengungkap bahwa hal yang sebaliknya juga bisa terjadi.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa seseorang yang optimis cenderung memiliki tidur yang lebih baik. Hal ini diketahui melalui hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Behavioral Medicine.

"Hasil penelitian ini mengungkap hubungan signifikan antara optimisme dan sejumlah karakteristik dari tidur yang dilaporkan secara mandiri setelah menyesuaikan sejumlah variabel, termasuk karakteristik sosio-demografik, kondisi kesehatan, dan sindrom depresi," terang salah satu peneliti, Rosalba Hernandez.

Tingkat optimisme partisipan juga diukur menggunakan seperangkat alat survei. Mereka mendapat sejumlah pilihan peringkat mengenai optimisme dan pesimisme yang mereka miliki pada sejumlah hal.

Partisipan Menggunakan Perangkat Tertentu
Selain itu, partisipan juga melaporkan mengenai tidur mereka berupa kualitas serta durasi tidur yang mereka miliki. Diukur juga mengenai gejala insomnia, kesulitan tidur, serta jumlah tidur yang benar-benar mereka jalani setiap malam.

Para partisipan ini menggunakan perangkat yang memonitor aktivitas mereka selama tiga hari berturut-turut. Penggunaan perangkat ini dilakukan dua kali dengan perbedaan waktu satu tahun. Perangkat ini mengumpulkan data mengenai durasi tidur, persentase waktu tidur, dan kondisi tak nyaman yang dialami ketika tidur.

Orang Optimis Memiliki Kualitas Tidur Lebih Baik
Dari riset yang dilakukan, Hernandez dan rekan-rekannya menemukan bahwa orang yang optimis memiliki peluang 78 persen lebih besar mengalami kualitas tidur yang lebih baik. Selain itu, mereka juga memiliki jam tidur yang lebih banyak.

Berdasar laporan, mereka yang optimis, cenderung memiliki waktu tidur yang cukup yaitu antara 6 hingga 9 jam tiap malam. Selain itu, mereka juga 74 persen lebih cenderung tidak mengalami gejala insomnia dan juga diketahui lebih jarang mengantuk pada siang hari.

Kurang Tidur Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan
"Kurangnya tidur yang sehat merupakan masalah kesehatan pada masyarakat, karena kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti tingginya risiko obesitas, hipertensi, dan kematian. Rasa optimis merupakan sebuah aset psikologis yang penting untuk bertahan hidup dari penyakit dan memiliki kesehatan mental lebih baik," terang Hernandez.

Walaupun hubungan yang signifikan telah ditemukan antara optimisme dan kualitas tidur yang baik, Hernandez menyebut bahwa temuan ini harus dibaca secara perlahan. Saat ini peneliti masih belum mampu menjelaskan dengan tepat hubungan langsung yang mengikat antara optimisme dan kualitas tidur ini. Namun mereka mengungkap bahwa hal pikiran positif ini bisa diterapkan agar seseorang tidur dengan lebih baik. *



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...