PEKANBARU - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Agustus 2019 ekspor non Migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,45 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
"Dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar. Dan yang paling besar adalah Tiongkok," ujar Kepala BPS Riau Misparuddin, Jumat (11/10/2019).
Ia merincikan, adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 1.31 miliar (17,86 persen), selanjutnya India US$ 835.24 juta (11,40 persen), Belanda US$ 551.18 juta (7,52 persen), Malaysia US$ 460.47 juta (6,28 persen), dan Pakistan US$ 361.02 juta (4,93 persen).
"Kontribusi kelima negara tersebut mencapai 47,99 persen," jelasnya.
Sementara itu, untuk lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 16,46 persen. Rinciannya adalah Amerika Serikat US$ 264.006,76 (3,60 persen), Bangladesh US$ 258.391,56 (3,53 persen), Spanyol US$ 254.008,84 (3,47 persen), Singapura US$ 223.682,24 (3,05 persen) dan Myanmar US$ 206.432,17 (2,82 persen).
Lanjut Misparuddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Agustus 2019 dibanding bulan Juli 2019, sebanyak 6 negara mengalami penurunan dan 4 negara mengalami kenaikan.
Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Pakistan sebesar US$ 60.10 juta, Belanda US$ 35.52 juta, India US$ 28.16 juta, dan Malaysia US$ 15.40 juta.
"Sedangkan kenaikan ekspor terjadi ke negara Amerika Serikat sebesar US$ 32.71 juta, Tiongkok US$ 17.44 juta, Bangladesh US$ 8.09 juta, dan Singapura US$ 1.27 juta," pungkasnya.*