PEKANBARU - Pemilik konter pulsa Mustika Makmur Mandiri, dan loket pembayaran listrik resmi PLN, Angga tak menyangka tulisan #GantiPresiden2019 yang dicantumnya di struk belanja untuk konsumen token listrik menjadi heboh.
Konter yang beralamat di Jalan Kapau Sari, nomor 102 ruko 2 pintu kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Riau itu dalam seminggu terakhir menggunakan #GantiPresiden2019 di struk pembelian token listrik resmi PLN.
Saat ditemui di konternya, Angga mengatakan bahwa ia sudah menghapus #GantiPresiden2019 tersebut dan mengaku sudah meminta maaf atas kejadian tersebut kepada manajemen PLN.
"Saya bikin itu (#gantipresiden2019) karena emosional pribadi saya, bukan saya bawa-bawa PLN. Itu sudah khilaf saya karena bawa bawa PLN dan membuatnya di struk resmi PLN. Jadi saya minta maaf atas kekhilafan itu," ungkapnya.
Ia menceritakan bahwa asal mulanya ia membuat #Gantipresiden2019 karena kekecewaannya dengan kebijakan pemerintah yang mengharuskan melakukan registrasi kartu prabayar 1 KK untuk 3 nomor.
"Kebijakan tersebut sangat merugikan pengusaha konter, saya salah satu orang yang memilih presiden Joko Widodo pada pilpres lalu. Tapi dengan kebijakan ini membuat kami pengusaha konter bisa gulung tikar. Karena emosi, jadi saya bikin #gantipresiden2019 di struk, karena saya juga menyediakan token resmi listrik PLN, makanya saya juga bikin di struk PLN. Saya jamin sekali lagi hal itu cuma saya yang buat, bukan dari pihak PLN," cakapnya lagi.
Ia menceritakan, karena hal tersebut ia sudah didatangi beberapa pihak untuk diminta klarifikasi atas hal yang dibuatnya tersebut. "Saya didatangi pihak PLN dan pihak lainnya untuk mengklarifikasi hal tersebut. Saya jelaskan apa adanya, bahwa itu emosional saya pribadi, bukan karena dari pihak PLN, mereka menjelaskan perbuatan saya ini bisa menimbulkan gesekan antara PLN dan pemerintah, untuk itu saya meminta maaf," katanya.
Untuk itu, ia mengaku bahwa sudah membuat surat terbuka permintaan maaf tersebut kepada PLN Riau Kepri wilayah Pekanbaru dan tidak akan mengulangi perbuatannya.*