PANDEGLANG - Jika warga Jakarta biasanya menyajikan ketupat, opor, dan sayur labu sebagai sajian khas Lebaran, di Indonesia justru memiliki ragam makanan tradisional yang hanya ada pada saat Idul Fitri.
Salah satu makanan wajib dan khas itu dimiliki warga Kabupaten Pandeglang, Banten yang disebut angeun lada atau sayur pedas.
Angeun lada, merupakan salah satu menu utama yang harus ada tiap perayaan Lebaran di dapur semua keluarga Pandeglang.
"Lebaran tanpa angeun lada itu terasa hambar, makanya harus ada," kata Barnas, warga Pandeglang.
"Dari kecil sudah biasa makan angeun lada kalau Idul Fitri dan Idul Adha, maka sampai sekarang pun harus ada."
Toni, salah satu warga Pandeglang lainnya juga mengungkapkan bahwa makanan yang terbuat dari jeroan kerbau atau sapi ini juga harus ada di meja.
Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang Imron Mulyana menyatakan angeun lada merupakan kulier khas Kabupaten Pandeglang, yang sebenarnya sudah dikenal luas, bahkan ke daerah lain.
"Pada Idul Fitri dan Idul Adha, memang warga Pandeglang selalu membuat angeun lada, tapi pada hari biasanya justru jarang dibuat, jadi memang seperti menu khusus," ujarnya.
Namun, kata dia, bagi yang ingin mencicipi angeun lada, bisa membeli pada beberapa warung yang menyajikan masakan itu.
mron menyatakan, angeun lada secara tampilan hampir mirip dengan soto betawi, namun sangat berbeda dari rasa karena menggunakan rempah-rempah berbeda, juga dalam membuatnya.
Dari berbagai literatur menyebutkan, angeun lada merupakan masakan khas Pandeglang yang mirip dengan soto betawi yang dimasak menggunakan aneka jenis rempah-rempah.
Untuk membuatnya, jeroan sapi atau kerbau dimasak dengan tambahan irisan tomat, daun walang, dua serai yang dihaluskan. Laos, daun
salam, kencur, kemiri, cabai meraj, jahe, bawang merah, dan bawang putih bakar halus juga dimasak bersama jeroan.*