Pendidikan

Hebat! Anak Penjahit di Siak Ikut Pertukaran Pelajar ke Washington DC

Vina Yustiah. (sumber;internet)

SIAK - Vina Yustiah anak seorang penjahit pakaian, warga Kecamatan Minas Kabupaten Siak Provinsi Riau, dinyatakan lolos seleksi pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Siswi MAN 2 Model Pekanbaru kelas XI ini, pada 30 Juli 2018 mendatang akan berangkat dan tinggal selama 1 tahun di Washington DC, Amerika Serikat.

"Alhamdulillah, patut kita syukuri karena banyak sekali anak-anak Siak berprestasi dan membanggakan kita semua di berbagai bidang. Selain itu, Siak kembali ditetapkan sebagai Kabupaten layak anak," ujar Bupati Siak Syamsuar, Kemarin.

Vina terpilih menjadi pertukaran pelajar setelah dia berhasil lulus mengikuti seleksi dan menyisihkan ribuan pelajar lainnya. Selama di Amerika semua biaya ditanggung oleh pemerintah Amerika.

Selain Vina, Syamsuar menyebutkan ada anak Siak lainnya bernama Ahmad Toifur, lulusan SD-SMP Islamic Center dan MAN Insan Cendekia yang merupakan hafidz Alquran 5 Juz, ayahnya petani karet, diterima di SBMPTN Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB.

"Alhamdulillah. Saya yakin, masih banyak prestasi anak Siak yang akan mampu menjawab tantangan global," kata Syamsuar.

Ada juga Oca Dwi Riski, alumni SMA IC Siak yang hafidz 30 juz Alquran ini dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran UNRI.

Termasuk santri pesantren Tebu Ireng, Jombang, yang juga penerima beasiswa Pemda Siak hafal 30 juz atas nama Rizki. Saat ini kuliah di Universitas Pembangunan Jaya jurusan Design Komunikasi Visual.

Juga ada anak Kecamatan Mempura, Siak, anak seorang Guru, yang mendapat beasiswa sekolah S2 di Universitas Chiba Jepang.

"Bangga, haru, dan bersyukur pada Allah SWT, banyak anak-anak Siak yang jadi penghafal Alquran," ucap Syamsuar.

Syamsuar juga menyebutkan, prestasi anak-anak Siak ini diharapkan menjadi pemicu anak-anak Siak lainnya untuk melakukan hal yang sama. Karena selain hal ini menguntungkan diri sendiri, juga membanggakan keluarga dan daerah.

"Saat ini, kita sedang menyiapkan generasi emas melalui sektor pendidikan. Kita wajib memperhatikan pendidikan, karena ilmu adalah warisan berkekalan. Pada anak-anak inilah, kelak kita titipkan masa depan negeri Riau yang lebih baik," kata Syamsuar.

Berukut ini data hafidz tahun 2012-2018 yang diberi beasiswa Pemkab Siak melalui Disdik, telah menjadi santri Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, sebanyak 28 orang, dan santri Pondok Pesantren Quran Center Batam, sebanyak 9 orang. Di antara mereka meneruskan kuliah ke Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) dan Institut Ilmu Alquran (IIQ).

"Saya yakin, masih banyak prestasi anak Siak yang akan mampu menjawab tantangan global. Tidak hanya cerdas, namun juga berakhlak mulia," kata Syamsuar.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...