News

PWNU Riau : Mari Menahan Diri, Pilpres Masih Jauh

Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad diapit Suryan PWNU RIau Prof Dr KH Ahmad Mujahidin (kiri) disaat kompres di Kediamannya.

PEKANBARU - Rentetan peristiwa yang terjadi di Riau mengundang kesedihan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau. Baik yang dilakukan masa pro #2019GantiPresiden maupun yang kontra. Puncaknya, peristiwa yang melibatkan Neno Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim II kemarin. Melihat hal tersebut, Ketua PWNU Provinsi Riau, T Rusli Ahmad mengajak seluruh masyarakat khususnya Riau untuk tetap menjaga kedamaian di Bumi Lancang Kuning. 

"Imbuan kita khususnya umat dan masyarakat Riau, mari kita sama-sama menjaga kedamaian. Kita semua orang Riau, kenapa harus bersitegang. Jangan menjadikan ajang ini ajang kebencian satu sama lain, dan parahnya sesama umat muslim. Siapapun Presiden yang terpilih 2019 karena sudah ridho Allah, dan kita sebagai umat berjuang saja," kata Rusli Ahmad, Ahad (26/8/2018) malam.

Disebutnya, untuk masa pro maupun kontra boleh melakukan kampanye-kampanye mendukung calonnya ada masanya, yaitu pada saat kampanye. Hanya saja, saat ini hal tersebut belum jadwalnya. Karena itu, putra Melayu Riau ini kembali mengajak seluruhnya untuk menahan diri. Tidak hanya itu, Rusli juga mendukung langkah Polda Riau yang membubarkan kedua aksi yang terjadi baik yang pro maupun kontra, karena menurutnya hal tersebut sudah benar.

"Langkah yang dilakukan kepolisian sudah benar, karena memang mereka bertugas menjaga keamanan di Riau. Mereka punya tanggungjawab menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat, bukan segelintir kelompok. Jadi mari kita semua menghormati hukum yang berlaku," ajaknya lagi. 

Sementara itu Ketua Da'i Kamtibmas Polda Riau Prof Dr KH Ahmad Mujahidin MA juga mengamini imbauan dari PWNU Riau tersebut. Karena menurut pandangannya, tidak ada yang lebih penting dari pada menjaga keamanan, kenyamanan dan keselamatan semua masyarakat. Untuk pesta demokrasi itu sudah ada waktunya dan dipersilakan menggunakan waktu tersebut. 

"Riau ini negeri melayu, terus dijaga dan tidak boleh dibiarkan hal yang merusak ketertiban masyarakat. Sebagai masyarkat yang santun semua pihak dihimbau untuk menahan diri dan saling menghargai satu sama lain," ujar Mujahidin yang juga merupakan Suriyat PWNU Riau ini yang diamini Ketua Alumni Santri Se Riau, Kiyai Tohir.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...