JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo S mempertanyakan integritas Menteri Pertanian Amran soal data kuota impor beras era Jokowi. Bambang menilai, Amran sebagai sosok munafik karena diduga mencla-mencle dalam meyampaikan data stok beras hasil pertanian nasional.
"Ini karena seharusnya data kuota impor itu munculnya dari Kementerian Pertanian, ini terlihat bahwa Menteri Pertaniannya munafik. Di sini ngomong begitu, di sana ngomong begini. Saya yakin ada sesuatu itu," kata Bambang kepada idnjurnal.com, Rabu (29/08/2018).
Bambang mengatakan, sebelumnya Menteri Pertanian menyebut bahwa pertanian Indonesia tengah mencapai keberhasilan sehingga stok beras Indonesia pun over supply jika dibanding dengan kebutuhan beras nasional.
"Bahkan katanya kemaren sempet ngekspor beras kita ke Malaysia atau mana itu, tapi ternyata dia sendiri yang mengeluarkan kuota impor beras sebesar 2 juta ton, kan namanya munafik. Ini gimana ini?" kata Bambang.
"Seorang menteri kok nggak bisa dipercaya mulutnya gitu," ujarnya menambahkan.
Bambang pun mengindikasi adanya kecurangan dalam kebijakan impor beras ini. Pasalnya, selain telah ditolak oleh Komisi IV dan Komisi VI DPR RI karena data surplus Kementan, kebijakan impor beras ini juga disebut Bambang tidak memberi porsi yang optimal kepada Bulog. Belum lagi, jika bicara fakta di lapangan bahwa harga eceran tertinggi (HET) beras ternyata melampaui patok peraturan Kemendag RI sendiri.*