PEKANBARU - Kota Pekanbaru terus berlari kencang. Baik pertumbuhan infrastruktur maupun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Khusus dibidang infrastruktur, sudah tidak terhitung banyaknya tumbuh bangunan-bangunan megah nan gagah di sudut-sudut jalan Kota berjuluk Kota Bertuah menyongsong Smart City yang Madani. Pertumbuhan yang cukup tinggi ini juga menjadikan Kota Pekanbaru daerah tujuan SDM dari luar daerah, bahkan dari luar Provinsi, itu tidak akan bisa terelakkan lagi.
Dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) sendiri mencatat, jumlah angka pengangguran tahun 2017 lalu mencapai 45.716 orang pengangguran terbuka. Pemegang ijazah SMA mencapai 11.329 orang atau 24 persen dari total angka pengangguran terbuka. Belum lagi pemegang ijazah SMK sebanyak 9.643 orang, kemudian SD sebanyak 8.890 orang serta SMP 8.739 orang. Selain sekolah tingkat, nyatanya ada 4.809 orang pengangguran mengantongi titel Sarjana serta 2.306 orang diploma.
Dewasa ini, titel tidak hanya menjadi alasan untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Selain karena memang tingkat persaingan yang cukup besar, SDM juga dituntut memiliki kemampuan lain diluar dari kemampuan akademisi yang ditandai dengan ijazah tersebut. Ditambah lagi, era pekerjaan yang kebutuhannya selalu cepat berubah membuat SDM yang berharap menjadi anak buah tidak siap memasuki pasar kerja saat ini.
Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus MT tidak menutup mata jika pada dasarnya SDM di Pekanbaru ini tidak kalah dengan SDM dari luar. Hanya saja, mereka kurang mengeksplore diri lebih dalam dengan apa yang mereka miliki dan apa yang sebenarnya keunggulannya.
"Ini era digital yang tidak bisa kita lupakan. Terlambat berkembang, yang tertinggal itu kita. Saya yakin, SDM di Pekannbaru ini memiliki kemampuan dan ketangguhan dalam berpikir dan kreatif. Makanya kedepan pemikiran itu harus dirubah. Dari mental anak buah menjadi mental bos. Dengan begitu, mereka tidak perlu mencari kerja tapi bagaimana menciptakan pekerjaan," ujar Walikota Pekanbaru.*