Advetorial

Aksi Bersih Sampah Pekanbaru Bukan Fisik Tapi Sikap

PEKANBARU - Kota Pekanbaru menjelma menjadi pusat perekonomian unggul dikawasan Provinsi Riau, bahkan di Pulau Sumatera dan Indonesia umumnya. Tidak dapat dipungkiri, cepatnya pertumbuhan tersebut berdampak pada meningkatnya produksi sampah yang memang menjadi hal lumrah. Terbukti dengan jumlah produksi sampah di Pekanbaru yang meningkat setiap harinya yang saat ini sudah mencapai 12 Ton perhari. 

Melihat kondisi tersebut, Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus MT mencanangkan Aksi Pekanbaru Bersih yang sudah dilaunchin beberapa waktu lalu. Caranya mudah, cukup untuk tidak membuang sampah sembarangan dan membuang sampah pada waktu yang sudah ditetukan, yaitu mulai pukul 19.00 - 05.00 WIB setiap harinya. Meski begitu, masih saja kedapatan masyarakat yang membuang sampah tidak pada waktu yang ditetukan. Akibatnya, proses sanksi berlaku meski disebut Walikota masih ujicoba. 

"Meski ada sanksi bukan itu target Pemko Pekanbaru. Yang perlu dirubah itu kesadaran dan sikap. Sia-sia saja kita terus membersihkan sampah, buang, angkut, buang, angkut tidak akan ada habisnya. Tapi dengan perubahan sikap, ini baru akan berhasil," terang Wali Kota Pekanbaru, DR H Firdaus MT. 

Disebut orang nomor satu di Pekanbaru ini, persoalan yang terjadi seperti banjir dan penyempitan jalan salah satunya adalah karena sampah itu sendiri. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai atau anak sungai, membuat pendangkalan dan penyumbatan yang berujung pada banjir. Termasuk tumpukan sampah yang tidak terangkut hingga menutupi badan jalan juga menggangu aktifitas masyarakat. 

"Nah, kesadaran ini yang mau kita ubah. Jika kesadaran sudah ada, fisiknya (sampahnya-red) secara otomatis juga akan berubah tentunya," jelas Walikota.

Untuk hal tersebut, dibangun 'motivasi' baru dimana sampah yang biasanya tidak memiliki nilai ekonomi menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Sampah yang dikumpulkan, bisa diubah menjadi rupiah di Bank Sampah. Untuk menunjang hal tersebut, program Bank Sampah ini dimulai dari sekolah. Jika semua sekolah memiliki bank sampah, maka siswa yang akan berangkat sekolah bisa membawa sampah untuk ditabung ke bank sampah di sekolahnya masing-masing.

Dijelaskan Firdaus, selain bisa menambah uang saku siswa, keberadaan bank sampah di sekolah juga bisa menjadi program untuk menanamkan kesadaran sejak dini kepada siswa dalam mencintai kebersihan lingkunganya.

Saat ini bank sampah sudah ada di 251 sekolah yang ada di Pekanbaru. Selain di sekolah, di Kota Pekanbaru juga sudah ada 46 unit bank sampah online yang beroperasi untuk wilayah Pekanbaru. "Masyarakat kalau mau menabung bisa datang ke sekolah atau ke kelurahan yang ada bank sampah," ujarnya.***



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...