JAKARTA - Sidang praperadilan atas SP3 kasus dugaan penistaan agama oleh Sukmawati Soekarno Putri, digelar untuk pertama kalinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018).
Pihak Polri yang menjadi termohon dalam sidang ini tidak hadir tanpa alasan. Sehingga, Hakim Tunggal Dedy Hermawan, SH.MH mengagendakan sidang ditunda hingga pekan depan, Senin (12/11/2018).
Demikian disampaikan H. Novel Bamu'min kepada IDNJurnal.com, Senin (5/11/2018) melalui sambungan telepon.
"Agendanya masih pemeriksaan berkas," kata Novel, anggota Tim Advokasi HRS (Heterogen Robohkan Rasis) yang menjadi kuasa hukum dari Azam Khan sebagai pelapor.
Dalam gugatan yang terdaftar dengan nomor perkara 128/Pid.Prap/2018/PN.Jkt-Sel itu, pihak Polri yang menjadi termohon adalah, Subdit I Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dan Kapolri sebagai termohon ke-3.
Sebelumnya, mabes Polri menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukmawati Sukarnoputri, terkait puisinya yang berjudul "Ibu Indonesia".
Puisi yang dibacakan oleh putri proklamator RI di acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya' di Indonesia Fashion Week di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018) malam itu dianggap menyinggung syariat Islam. Salah satu penggalan puisi tersebut yang berbunyi, "yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok... Lebih merdu dari alunan azan mu," dianggap sebagian pihak telah menodai agama Islam.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Muhammad Iqbal dalam keterangannya pada Minggu (17/6/2018) mengatakan, kepolisian tidak menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.
Iqbal menjelaskan, kepolisian telah mendengar keterangan 28 pelapor dan satu saksi serta telah memeriksa Sukmawati. Polisi pun disebut telah mendengar keterangan ahli sebanyak empat orang, yaitu satu ahli bahasa, satu ahli sastra, satu ahli agama, dan satu ahli pidana.
Berikut adalah isi puisi 'Ibu Indonesia' tersebut:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.