SIAK - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyita dua unit alat berat dari dalam kawasan hutan di Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis. Seperti disampaikan Kepala Balai Pengamanan dan Gakkum KLHK Wilayah II Sumatera, Eduwar Hutapea, pihaknya juga mengamankan dua orang di lokasi tersebut.
Edu menduga bahwa ada kegiatan perkebunan tanpa izin di kawasan hutan tersebut. "Kita duga tidak ada izin pelepasan di kawasan itu. Karena untuk kebun itu tidak ada pinjam pakai kecuali tambang," ungkapnya, Sabtu (24/11/2018).
"Kita sudah laporkan ini ke Pusat dan kita diperintahkan untuk lakukan operasi penanganan," terang Edu.
Saat operasi, tim menemukan aktivitas perkebunan sawit di areal Cagar Biosfer tersebut. Sekitar 700 hektar lahan dikuasai. Bahkan ada yang sudah ditanami sawit. "Yang belum ditanami ini sedang dikerjakan alat berat untuk pembersihan sisa hutan jadi sudah hutan sekunder," jelas Edu.
Kemudian dua unit alat berat jenis excavator digunakan untuk pembersihan lahan atau land clearing. Bahkan di lokasi tersebut juga ditemukan bibit tanaman sawit. "Bibit juga kita temukan disana. Bibit itulah nanti akan ditanam untuk lahan yang sudah dibersihkan. Lahan ini juga masih relatif baru," ungkap Edu.
Sejauh ini, kata Eduar, dua orang yang sempat diamankan masih berstatus sebagai saksi. Saat di lapangan mereka mengaku sebagai pemilik alat berat. Namun ketika diperiksa dokumennya, alat berat tersebutnya ternyata milik orang lain.
Pihaknya sudah mengantongi identitas pengusaha yang melakukan perambahan di kawasan hutan. "Kita kembangkan keterangan dua saksi yang sudah menyebutkan nama pemilik," beber Edu.*