MAROKO - Selama sekitar 150 tahun terakhir, para ilmuwan terus memperdebatkan tentang makhluk misteri berusia 480 juta tahun jauh sebelum dinosaurus hidup di bumi akhirnya berhasil diindetifikasi oleh para ilmuwan setelah ditemukan fosil lainnya yang sangat menakjubkan di Maroko.
Makhluk-makhluk yang dikenal sebagai stylophorans, berbentuk seperti hiasan dinding yang rata dan lapis baja ini memiliki lengan panjang yang mencuat dari sisi-sisinya. Tetapi para ilmuwan hingga saat ini belum bisa memastikan dari keluarga hewan mana makhluk-makhluk ini berasal.
Menurut studi baru yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Ilmiah Nasional (CNRS) di Laboratorium Geologi Lyon di Prancis, mengungkapkan bahwa mereka adalah echinodermata, kerabat kuno hewan modern seperti landak laut, bintang laut, bintang bulu, dan teripang, seperti yang kami lansir dari laman livescience.com.
Temuan ini dimungkinkan berkat fosil yang baru ditemukan dengan "bukti nyata untuk bagian lunak yang sangat awet, baik di sisi-sisnya maupun di tubuh stylophorans," kata ketua studi Betrand Lefebvre.
Fosil yang luar biasa yang baru ditemukan ini digali selama penggalian pada tahun 2014 di Formasi Fezouata yang berada di sepanjang tepi Gurun Sahara di Maroko Selatan. Penggalian ini menghasilkan banyak fosil, termasuk sekitar 450 spesimen stylophorans yang masing-masing berasal dari 480 juta tahun yang lalu.
Tetapi para peneliti tidak segera menyadari bahwa beberapa fosil terdapat jaringan lunak yang diawetkan. "Hanya ketika kita membongkar dan melihat mereka dengan miskroskop di laboratorium Lyon, kita baru bisa melihat banyak bagian lunak, indetifikasi tentang mereka kemudian dikonfirmasi oleh pengamatan dan analisis SEM (scanning electron microscope) " kata Lefebvre lebih lanjut.
Temuan jaringan lunak belum pernah terjadi sebelumnya. Fosil Stylophoran telah ditemukan di seluruh dunia sejak tahun 1850-an, yang memungkinkan para peneliti menentukan bahwa mahluk-mahluk ini hidup dari Kambrium Tengah hingga periode Karbon akhir atau sekitar 510 juta hingga 310 juta tahun yang lalu, ketika mahluk ini punah. Tetapi karena jaringan lunak sangat jarang menjadi fosil, stylophoran hanya diketahui dari bagian kerangka yang keras dan bukan bagian dalam yang empuk.
Seperti apa rupa stylophorans?
"Stylophorans memiliki dua bagian utama : tubuh inti dan pelengkap aneh yang melekat padanya. Baik tubuh ini dan embel-embel kecil yang masing-masing memiliki panjang sekitar 1,2 inchi (3 centimeter)," kata Levebvre.
Dari tahun 1850-an hingga tahun 1950-an, sebagian besar peneliti berpikir bahwa stylophorans adalah echinodermata. Embel-embel mereka ditafsirkan sebagai setara dengan batang bunga lili laut.
"Echinodermata normal memiliki kerangka internal yang terbuat dari mineral , lempeng kalsit dan disebut sistem pembuluh air yang membantu mereka bergerak dan bernafas," kata Peter Van Roy, ahli paleobiologi dari Universitas Ghent di Belgia, yang tidak terlibat pada penelitian ini.
"Kebanyakan echinodermata seperti bintang laut memiliki simetri sinar lima. Mereka terkait erat dengan kelompok inverterbrata lain seperti cacing biji dan verterbrata (hewan dengan tulang belakang) membentuk kelompok yang dikenal sebagai deuterostomia," kata Van Roy lebih lanjut.
Kemudian pada awal 1960-an, ahli paleontologi Belgia, Geoges Ubaghs memperhatikan bahwa pelengkap berbeda dari batang tetapi mirip dengan lengan makanan seperti yang terlihat pada bintang laut modern.
Pada akhir tahun 1960-an,ahli paleontologi Inggris, Richard Jefferies mengusulkan gagasan yang sama sekali berbeda. Dia berpikir bahwa tubuh utama stylophorans adalah kepala dan bahwa embel-embel itu menampung otot dan notochord (sejenis tulang punggung primitif). Jefferies berpikir bahwa stylophorans adalah "mata rantai yang hilang" antara echinodermata dan chordata (kelompok yang mencakup vertebrata).
Sementara pada tahun 2.000, ahli paleontologi Inggris lainnya Andrew Smith menyarankan interpretasi lain. Dia mengatakan bahwa stylophorans mungkin bukan "mata rantai yang hilang" antara echinodermata dan vertebrata tetapi lebih mungkin adalah deuterostoma primitif, yang mengisi celah antara cacing biji dan echinodermata.
Namun penemuan baru jaringan lunak yang telah memfosil itu telah mengubah segalanya. Peneliti dapat menguji untuk pertama kalinya, Apakah jaringan lunak itu cocok dengan apa yang anda harapkan dari skenerio yang berbeda ini, kata Levebvre.
Bukti Kuat
Fosil yang baru ditemukan ini selaras paling dekat dengan interpretasi Ubagh. Badan pipih stylophorans berisi usus, embel-embelnya tidak tertutup seperti batangnya dan lebih mirip dengan bintang laut. Lengan ini berisi sistem pembuluh air yang membantu mahluk misterius berusia 480 juta tahun bergerak dan makan seperti lengan bintang laut, kata Van Roy.
Karena stylophorans tidak memiliki simetri sinar-lima, mereka kemungkinan kehilangan itu , yang berarti mereka lebih maju secara evolusi daripada echinodermata lima-ray lainnya, kata Van Roy lebih lanjut.
"Penemuan ini sangat penting karena mengakhiri perdebatan selama 150 tahun tentang posisi fosil-fosil yang tampak aneh di kehidupan Bumi," kata Levebvre.
"Studi ini sangat menyeluruh," kata Van Roy, "Dan Saya tidak ragu tentang metode yang digunakan atau kesimpulan yang diambil,". Selain itu, ini menyoroti pentingnya fosil Formasi Fezouata yang terpelihara dengan baik , tempat dimana Van Roy sebelumnya sebelumnya menemukan spesimen spektakuler.*