Eksbis

Tiket Pesawat Tak Kunjung Murah, Dipaksa 'Mudik' Ke Luar Negeri

Ilustrasi.(sumber;internet)

JAKARTA - Harga tiket pesawat domestik yang mahal membuat Tari Amandani (30 tahun) harus 'putar otak' dalam mengatur pengeluaran transportasi mudik Lebaran tahun ini. Apalagi, ada empat anggota keluarga yang harus berangkat ke kampung halaman suaminya di Medan, Sumatera Utara. 

Tiket pesawat memang menjadi satu-satunya moda transportasi yang harus digunakan Tari dan keluarganya untuk mudik. Keterbatasan waktu libur dan memiliki anak kecil menyulitkan ia dan keluarga jika harus menggunakan transportasi lain. 

Untuk itu, ibu rumah tangga dengan dua anak ini pun mencari alternatif guna mendapatkan harga tiket pesawat semurah mungkin. Salah satunya, dengan terbang lewat Singapura. 

"Sebenarnya baru beli tiket pulang, Medan-Jakarta lewat Singapura. Jatuhnya lebih murah dari pada beli tiket pesawat langsung," ujar Tari kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/5). 

Menurut Tari, ia bisa menghemat sekitar Rp2 juta untuk empat tiket dengan menggunakan metode tersebut. Belum lagi, pesawat yang dipesannya sudah menyediakan bagasi. 

"Medan-Singapura Rp2,7 juta, Singapura-Jakarta Rp4,1 juta. Itu untuk empat orang dan sudah termasuk bagasi," ungkap dia. 

Meski sudah membeli tiket pulang via Singapura, Tari masih berencana membeli tiket keberangkatan langsung. Ia pun berharap ada kebijakan yang berdampak pada penurunan harga tiket pesawat. Apalagi, ia juga berencana mudik usai Hari Raya Idul Fitri. 

Seperti halnya Tari, Larasati Jayani (29 tahun) juga mengaku sempat tertarik untuk membeli tiket pesawat untuk mudik Lebaran dari Jakarta ke kampung halamannya di Pekan Baru, Riau lewat Kuala Lumpur (KL). 

"Sempat tertarik beli lewat KL karena Jakarta-Pekan Baru jadi sekitar Rp700 ribu, sedangkan penerbangan langsung Rp1,5 juta," terang Laras. 

Lantaran terlalu lama menunda pembelian tiket karena banyak pertimbangan, menurut Laras, harga tiket Jakarta-Pekan Baru via KL pun naik. Ia pun akhirnya memilih memiliki tiket penerbangan langsung lantaran selisihnya tak lagi jauh berbeda.

Laras mengaku seharusnya tiket pesawat yang dibelinya belum termasuk dalam momentum arus mudik lantaran dibeli untuk keberangkatan dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, menurut dia, harga tiket pesawat pada momen tersebut menggunakan tarif normal di kisaran Rp700-900 ribu. 

"Harga tiket pesawat pulang juga sama harganya Rp1,5 juta padahal beli H+2, biasanya H+3 dan seterusnya yang mahal padahal," jelas dia. 

Rina Adha Juliana yang rencananya akan pulang kampung ke Bintan, Kepulauan Riau pada mudik Lebaran mendatang juga mengaku sebenarnya lebih murah jika terbang via Singapura. Namun, hal tersebut tak bisa dilakukannya lantaran masih memiliki balita yang belum memiliki paspor. 

"Lewat Singapura lebih murah, terakhir ada promo bahkan cuma Rp500 ribu, tapi karena ada bayi dan belum punya paspor jadi enggak bisa," ungkap dia. 

Rina akhirnya membeli tiket pesawat full service lantaran selisih harga tak jauh berbeda dengan pesawat berbiaya murah dengan fasilitas yang jauh lebih memadai. 

"Kemarin dapat tiket Rp1,7 juta sekali jalan, biasanya sekitar Rp1,2 juta. Jadi selisihnya kalau berdua bisa Rp2 juta PP," kata dia. 

Sementara itu, Noveri Maulana  (30 tahun) terpaksa tak berangkat bersama sang istri menuju kampung halaman mereka di Padang, Sumatera Barat saat mudik Lebaran nanti. Harga tiket pesawat yang mahal memisahkan perjalanan pasangan suami istri tersebut. 

"Karena tiket pesawat mahal, istri naik pesawat (mudik) karena memang cutinya lebih pendek. Saya rencananya naik mobil lewat jalur darat," ungkap Veri.

Menurut pria yang berprofesi sebagai konsultan dan dosen ini, harga tiket pesawat dari Jakarta ke Padang (Pulang Pergi) saat mudik Lebaran berada di kisaran Rp2 juta. Namun, tahun ini harganya mencapi Rp3,7 juta. 

"Kemarin beli untuk istri berangkat Rp1,8 juta, pulang Rp1,9 juta. Tapi beli dengan aplikasi online yang berbeda jadi bisa dapat promo hampir Rp500 ribu sehingga totalnya Rp3,2 juta," terang dia. 

Karyawan swasta yang berkantor di Jakarta Pusat ini  mengaku memilih naik mobil dan lewat jalur darat. Selain karena memiliki libur yang lebih panjang dari sang istri, ia bisa pergi mengajak sanak saudara untuk mudik bersama sehingga lebih hemat. 

"Kalau bawa mobil, buat bensin dan biaya kapal ditambah tol kemungkinan habis sekitar Rp3 juta juga. Cuma kalau bawa mobil bisa ajak keluarga," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengambil alih upaya penyelesaian polemik tarif pesawat terbang yang saat ini masih mahal. 

Darmin mengatakan dalam rapat koordinasi Kamis (25/4), Kemenhub mengaku kesulitan mengatasi harga tiket pesawat yang masih tinggi. Karena itulah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Kemenko Perekonomian untuk mengatasi masalah tersebut.

Ia pun rencananya akan memanggil PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perhubungan pada pekan depan. Tujuannya, berdiskusi membahas harga tiket pesawat.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...