JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Presiden 2019 pada Selasa (21/5/2019) dini hari WIB.
Kendati demikian, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi belum menyerah. Pada Jumat (24/5/2019) malam Tim Hukum BPN Prabowo-Sandi melayangkan permohonan gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Terlepas dari sengketa yang ada, Jokowi telah membeberkan kriteria menteri dalam Kabinet Jokowi-Amin. Demikian disampaikan Jokowi saat menghadiri acara buka puasa bersama dengan para pengusaha yang tergabung dalam Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Ahad (26/5/2019).
"Kabinet yang bisa kerja. Kan Kabinet Kerja. Sudah saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi dari program-program yang ada. Kemampuan eksekutor itu yang paling penting," ujar Jokowi.
"Memiliki kemampuan manajerial yang baik, baik makro maupun daerah yang baik, mampu me-manage dari setiap masalah problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," lanjutnya.
?Lebih lanjut, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menekankan bahwa integritas dan kapabilitas jadi kriteria yang tak terpisahkan.
?
"Tapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik, dua hal yang penting itu," kata Jokowi.
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo itu juga tak mempermasalahkan asal menteri kelak. Baik itu parpol maupun nonparpol tidak ada masalah. Yang penting adalah kemampuan manajerial dan eksekusi. Saat memberikan sambutan dalam acara, Jokowi sempat menyebut sosok Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia sebagai salah satu sosok yang pas menjadi menterinya. Menurut Jokowi, Bahlil merupakan persona yang sangat potensial.*