PEKANBARU - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengunjungi posko penanganan bencana kabut asap di DPW PKS Riau.
Kunjungan ini untuk menyerahkan gaji pribadinya sebagai anggota DPR untuk membantu penanganan korban terdampak kabut asap.
"Atas nama Fraksi PKS DPR kami turut prihatin dan mendesak Pemerintah dan pemda agar mencari cara supaya kebakaran hutan ini bisa diatasi secara efektif dan tidak terulang lagi. Sebagai bentuk kepedulian dan rasa empati, saya pribadi menyerahkan gaji saya sebagai anggota DPR bulan September untuk membantu masyarakat melalui Posko DPW PKS Riau ini," kata Jazuli melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9/2019).
Dana bantuan tersebut diterima oleh Ketua DPW PKS Henry Munif. Kantor DPW PKS sejak awal terjadinya kabut asap imbas kebakaran hutan telah berubah menjadi tempat penampungan sementara bagi warga. Donasi datang dari berbagai pihak. Utamanya dari struktur dan kader PKS di berbagai daerah seluruh Indonesia.
"Terima kasih dan penghargaan yang tinggi untuk pimpinan, kader dan simpatisan DPW PKS Riau. Luar biasa khidmat antum kepada masyarakat dan hal ini diapresiasi luas oleh publik dan media. Tentu niat kita ikhlas membantu, semoga Allah balas dengan kebaikan yang berlipat," ujarnya, dikutip dari merdeka.
Anggota Komisi I DPR ini berharap dan berdoa agar kebakaran hutan kali ini bisa ditangani dengan baik. Kemudian, masyarakat yang terdampak bisa mendapat layanan kesehatan yang paripurna hingga sembuh.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengklaim kualitas udara di Riau dan Kalimantan Tengah sudah mulai membaik. Menurutnya, konsentrasi titik api kebakaran hutan sudah mulai reda.
"Kalau sekarang jauh lebih baik kondisinya. Di Pekanbaru juga cukup baik, Kalteng tadi pagi bagus. Tapi tadi sore saya dapat informasi ada konsentrasi asap nanti akan saya cek lagi," kata Siti di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).
Siti mengatakan kualitas udara di wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Riau secara umum sudah lebih baik. Namun dia tidak menampik penduduk sekitar harus waspada karena titik api masih fluktuatif.
"Memang secara umum hari ini lebih baik dari kemarin, cuma tetap harus diwaspadai fluktuasinya, fluktuasi hotspot tetap harus waspada," ungkap Siti.*