ROMA - Vatikan mengumumkan penutupan semua gereja Katolik di seluruh Roma untuk menekan penyebaran pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di seluruh Italia.
Juru bicara kepausan mengatakan gereja-gereja akan dibuka kembali ketika pemerintah Italia memberhentikan larang pertemuan publik yang berakhir pada 3 April.
"Akibatnya, umat beriman dibebaskan dari kewajiban mereka untuk memenuhi aturan ibadah," kata pernyataan dari Kardinal Angelo De Donatis dikutip dari AFP.
Vatikan telah menghabiskan berhari-hari menentang tindakan drastis menutup tempat-tempat ibadah di Italia.
Vatikan akhirnya menutup museum dan Basilika Santo Paulus bagi para wisatawan ketika jumlah korban tewas terus meningkat. Vatikan juga melarang misa di seluruh negeri dan membatalkan semua pernikahan dan pemakaman.
Tetapi gereja, tetap terbuka selama umat beriman mengikuti peraturan pemerintah dan tetap terpisah satu meter (tiga kaki) ketika berada di dalam.
Tidak segera jelas kapan gereja Roma terakhir kali terpaksa ditutup secara massal. Penutupan gereja bersamaa dengan Paus yang sedang menderita flu dan berkomunikasi dengan umat melalui streaming sebagai tindakan pencegahan dan keamanan.
Paus Francis mengeluh merasa 'dikurung' ketika membaca Doa Angelus Minggu tradisionalnya di dalam kamera dari perpustakaan Vatikan alih-alih jendela yang biasa menghadap ke kerumunan orang di Lapangan Santo Petrus.
Pemain berusia 83 tahun itu juga terpaksa ketinggalan penampilan mingguannya di lapangan yang sering ia gunakan untuk berpelukan dan berjabat tangan dengan penggemar dan pengikut dari seluruh dunia.
Peraturan baru tersebut mencakup ibukota Italia dan bukan undang-undang Kota Vatikan yang seluruhnya berada di dalam Roma. Vatikan telah mencatat satu infeksi virus corona dan sedang menunggu hasil orang lain.*