Dunia

Bayar Jaminan Rp68 M, Aktris 'Perekrut' PSK ini Bebas

Allisson Mack. (sumber;internet)

NEW YORK - Allisson Mack, aktris yang bermain dalam serial televisi Amerika Serikat (AS) 'Smallville', bebas dari tahanan setelah membayar jaminan US$ 5 juta (Rp 68 miliar). Mack ditangkap pekan lalu, atas tudingan membantu pelaku perdagangan seks.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (25/4/2018), hakim pengadilan Manhattan, AS membebaskan Mack (35) dari penjara setelah orangtuanya sepakat menjadikan rumah keluarga mereka di Los Alamitos, California sebagai jaminan. Dia ditangkap pekan lalu di New York.

Mack juga sepakat untuk tinggal sementara bersama orangtuanya di bawah status tahanan rumah, sembari menunggu persidangan kasusnya digelar.

Mack dikenal publik atas perannya sebagai Chloe Sullivan, orang kepercayaan Clark Kent dalam serial televisi 'Smallville' produksi Warner Bros Television dan tayang di jaringan televisi CW. 

Jaksa federal di New York menjerat Mack atas dakwaan perdagangan seks, konspirasi perdagangan seks, dan konspirasi kerja paksa. Dia dituduh merekrut sejumlah wanita untuk bergabung dengan kelompok mentor wanita, yang sebenarnya merupakan kelompok rahasia yang dipimpin Ketih Raniere (57), seorang sosok yang menyebut dirinya 'guru'. Disebutkan ada 50 wanita yang menjadi korban.

Menurut jaksa federal AS, kelompok rahasia bernama Nxivm yang dipimpin Raniere telah berdiri selama 20 tahun terakhir. Jaksa menyebut wanita yang direkrut masuk kelompok itu, dipaksa berhubungan intim dengan Raniere, diperbudak dan bahkan tubuhnya dilabeli dengan inisial Raniere. 

Jaksa juga menyebut Mack memiliki peran besar dalam kelompok rahasia itu. Mack dituduh membantu dalam memaksa wanita-wanita untuk berhubungan intim dengan Raniere. Sebagai imbalannya, Mack menerima bantuan finansial dan keuntungan lain dari Raniere. Dalam kelompok itu, Raniere merupakan satu-satunya pria dan pemimpin.

Mack mengaku tidak bersalah atas dakwaan-dakwaan yang dijeratkan kepadanya. Raniere sendiri ditahan sejak Maret lalu. Dia ditahan tanpa penetapan jaminan, atau dengan kata lain dia tidak bisa membayar jaminan untuk bebas.

Jaksa AS menyebut Raniere memaksa para korban dengan mengancam menyebarkan informasi rahasia yang memalukan dan menyita aset-aset mereka. Usai bergabung, para korban diminta memberikan informasi pribadi soal keluarga dan teman, juga menyerahkan foto bugil serta hak-hak atas aset-aset mereka. Hal itu disebut sebagai 'jaminan' jika para korban sewaktu-waktu keluar dari kelompok.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...