KERAWANG - Ariya Permana, bocah yang dinobatkan MURI sebagai anak dengan bobot terberat sedunia sedang mengejar rekor baru. Rekor yang dikejar adalah kategori anak yang berhasil menyusutkan bobot tubuh terberat.
"Rekor ini bernilai positif. Kami selaku orang tua Ariya jadi termotivasi mengembalikan tubuh Ariya menjadi ideal," kata Ade Sumantri, ayah kandung Ariya Permana saat ditemui detikcom di kediamannya, kemarin.
Ade menuturkan, kerap berkomunikasi dengan Jaya Suprana, pendiri MURI. Jaya, kata Ade, kerap menanyakan kondisi kesehatan dan berat tubuh Ariya. "Saya disuruh lapor kalau berat Ariya mencapai 100 kilogram," kata dia.
Saat ini, berat bocah yang belum genap 12 tahun itu mencapai 109 kilogram. Pada usia 10 tahun, bobot Ariya mencapai 192 kilogram. Terhitung sejak 2 tahun lalu, Ariya sudah berhasil menyusutkan bobotnya sekitar 82 hingga 83 kilogram.
Penyusutan bobot paling drastis terjadi pada akhir Mei 2017. Saat itu Ariya telah menjalani operasi bariatrik di Rumah Sakit Omni, Alam Sutera, Tangerang. Sejak lambungnya dioperasi, pola makan Ariya berubah.
"Kalau dulu bisa makan sehari 5 piring, sekarang sekali makan cuma 5 sendok juga dia sudah kenyang," kata Ade.
"Ariya juga tidak lagi rewel soal makanan. Kalau dulu dia selalu minta 20 gelas minuman ringan, di rumah ini sudah seperti warung. Sekarang makan buah saja," Ade menambahkan.
Aktivitas fisik Ariya juga makin intens. Hampir setiap hari, bocah asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru itu berolah raga. Bahkan di hari libur, dia pernah jalan kaki lebih dari 2 kilometer dari rumahnya ke tempat wisata Curug Cigentis.
"Pulang pergi jalan kaki," tutur Ade.
Ade menyatakan, keluarga memasang target, berat badan Ariya menjadi 80 kilogram. "Kami targetkan mencapai 70 hingga 80an kilogram. Yang terpenting Ariyanya sehat," pungkas dia.*