Politik

Anwar Ibrahim : Warga Malaysia Harus Pilih Mahathir Mohamad

Mahathir Mohamad bersama Anwar Ibrahim beberapa waktu lalu. (sumber;internet)

KUALA LUMPUR - Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim yang dipenjara menyerukan para pemilih untuk memilih Mahathir Mohamad dalam pemilu Hari ini (9/5/2018). Mahathir merupakan mantan rival politik Anwar, yang pernah menjabat Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia tahun 1993-1998. 

"Saya mendorong Anda semua untuk bergabung bersama gerakan rakyat untuk menuntut perubahan," ucap Anwar dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters, Selasa (8/5/2018) kemarin. 

Pernyataan ini disampaikan Anwar (70) dari sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur, tempatnya dirawat usai menjalani operasi bahu. Meski masih menjalani masa hukuman untuk kasus sodomi yang menjeratnya, Anwar dirawat di rumah sakit sejak beberapa bulan terakhir.

Anwar yang divonis 5 tahun penjara, mulai menjalani masa hukuman sejak tahun 2015. Dia diperkirakan akan bebas lebih awal pada 8 Juni mendatang. Selama dibui, Anwar dan para pendukungnya selalu meyakini kasus sodomi yang menjeratnya didasari oleh motif politik.

Diketahui bahwa Anwar pertama dijebloskan ke penjara setelah Mahathir mendepaknya sebagai Wakil PM Malaysia tahun 1998 lalu. Mahathir sendiri pernah menjabat sebagai PM Malaysia terlama, yakni dari tahun 1981-2003.

Usai lengser dari kursi Wakil PM Malaysia, Anwar mencetuskan gerakan 'Reformasi' yang bertujuan mengakhiri dominasi koalisi Barisan Nasional (BN) yang selalu berkuasa dalam beberapa dekade terakhir. Upaya Anwar itu terhenti saat dirinya dijerat dakwaan sodomi dan gratifikasi. Anwar menyangkal dakwaan itu tapi dia tetap diadili dan akhirnya dibui.

Tahun 2016 lalu, momen langka terjadi saat Mahathir dan Anwar sepakat melupakan pertikaian dan menyatukan kekuatan demi melengserkan PM Najib. Sementara Anwar dipenjara, Mahathir memimpin kelompok oposisi dalam upaya mengambil alih kekuasaan dari PM Najib dan koalisi BN.

Dalam pernyataan terbaru, Anwar menyebut kemitraannya dengan Mahathir sebagai 'kekhawatiran terbesar' koalisi BN yang berkuasa.

"Mahathir telah membuktikan keuletannya, menerima keterbatasan masa lalu, meminta maaf dan mengorbankan waktu dan tenaganya untuk menaikkan martabat rakyat dan negara ini," sebut Anwar. 

Dalam pemilu hari ini, koalisi BN ditantang oleh kelompok oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir dan Parti Islam se-Malaysia atau PAS yang melepaskan diri dari oposisi dan maju sendirian. Prediksi menyebut koalisi BN masih akan unggul dalam pemungutan suara.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...