Trashod

Mahal, Konsumsi Ikan di Riau di Bawah Indeks Nasional

Ilustrasi. (sumber;internet)

PEKANBARU - Sempat menjadi Provinsi penghasil ikan terbesar di dunia, namun tingkat kosumsi ikan di Riau justru jauh dibawah indek nasional. Terbukti, empat sungai besar dan garis pantai 2.700 Km, tingkat konsumsi ikan di Bumi Lancang Kuning ini di bawah indeks nasional 50 Kg/Kapita/Tahun. Disinyalir, hal tersebut terjadi karena harga ikan lebih mahal dibandingkan harga daging lainnya. 

"Masyarakat Riau ini bukan tidak suka makan ikan, tapi harga ikan itu yang tinggi. Jadi daya beli juga mengakibatkan tingkat kosumsi ikan masih rendah dibandingkan dengan indek nasional," jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau, Herman disela membuka lomba masak ikan dan kampanye makan ikan tingkat Provinsi Riau, Selasa (18/9/2018). 

Untuk diketahui, tingkat konsumsi ikan Riau tahun 2016 hanya 40 Kg/Kapita/Tahun. Pada 2017 mengalami kenaikan sebesar 42 Kg/Kapita/Tahun. Namun kenaikan itu masih dibawah rata-rata nasional sebesar 50 Kg/Kapita/Tahun.  Kondisi ini mengundang keresahan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman. Miris menurutnya karena secara geografis Riau memiliki potensi yang cukup besar untuk sektor perikanan. Selain memiliki garis pantai yang cukup besar, Riau juga memiliki empat sungai besar ditambah 800 anak sungai yang tentu memiliki biota perikanan yang besar pula. Untuk itu, dia meminta OPD terkait melakukan identifikasi penyebab harga ikan mahal di Riau. 

"Potensi ikan di Riau besar, kenapa sampai di pasar harganya mahal. Ini ada apa?. Kalau infrastruktur saya kira semua pimpinan di Riau terus membangun dan infrastruktur sudah semakin baik, saya kira tidak ada masalah soal infrastruktur," ujarnya.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...