Health

Waduh! Pekanbaru KLB Difteri

ilustrasi (sumber;internet)

PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, mengatakan jika belum lama ini ada seorang anak berusia enam tahun yang tinggal di Kecamatan Tampan, meninggal dunia karena terkena penyakit difteri. Difteri sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, diketahuinya ada anak-anak yang meninggal diduga karena terkena penyakit difteri tersebut setelah pihaknya mendapatkan laporan dari RSUD Arifin Achmad. 

"Jika berdasarkan informasi sang anak meninggal pada 6 Oktober lalu. Memang hasil pemeriksaannya belum keluar, karena harus diperiksa di pusat, tetapi informasi dokter spesialis kemungkinan besar sang anak meninggal karena difteri," kata Zaini, Kamis (11/10/2018).

Zaini menyebut, sesuai prosedur di Dinas kesehatan, apabila ada kasus difteri hingga menyebabkan meninggal dunia, kejadian tersebut termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB). 

"Setelah kami turun ke lokasi yakni ke rumah orangtua tua anak, didapat laporan bahwa si anak yang meninggal selama ini tidak mendapat imunisasi. Termasuk imunisasi DPT yang merupakan imunisasi wajib bagi balita,  sehingga ketika sang anak diserang penyakit daya tahan tubuh rendah sehingga tidak tertolong lagi," terangnya.

Dengan kejadian ini, Zaini mengingatkan kepada para orang tua untuk dapat lebih memberi perhatian kepada kesehatan sang anak. Seperti dalam hal memberikan imunisasi, seperti halnya imunisasi MR yang saat ini tengah digalakkan kepada anak-anak di Indonesia. 

"Dari laporan yang kami terima, tahun ini ada lima kasus difteri di Pekanbaru. Namun hanya satu anak yang meninggal dunia, sedangkan empat anak lagi masih dalam tahap penyembuhan. Dari lima anak tersebut, empat diantaranya berasal dari Kecamatan Tampan dan satu dari Kecamatan Tenayan Raya," ungkapnya.

Dengan banyaknya kasus difteri di Kecamatan Tampan tersebut, Dinas Kesehatan dalam waktu dekat ini akan melakukan imunisasi ulang di kecamatan tersebut. Imunisasi akan dilaksanakan pada tiga kelompok umur yakni 1-3 tahun, 3-7 tahun dan 7-19 tahun. 

"Untuk anak usia 1-3 tahun, diberikan vaksin DPT, HB dan HIB, 3-7 vaksin DT dan 7-19 vaksin TD. Kami juga sudah meminta pihak kecamatan untuk dapat mensosialisasikan hal ini agar kegiatan vaksin ulang ini dapat berjalan lancar dan semua anak terjangkau," pungkasnya.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...