PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar rapat persiapan launching layanan kegawatdaruratan 112. Layanan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan Pemko Pekanbaru. Kota Pekanbaru menjadi Kota ke 18 di Indonesia yang akan melaunching layanan yang sudah sangat dibutuhkan tersebut.
“Layanan kegawatdaruratan 112 ini akan dilaunching pada hari Kamis, 29 November 2018 di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru dan dihadiri oleh perwakilan Dirjen Kementerian Komunikasi dan Informasi,” kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, HM Noer MBS, di sela-sela acara usai memimpin rapat, Jumat (23/11/2018).
M Noer menyebut, layanan 112 ini bebas pulsa dan akan terkoneksi dengan semua pelayanan kegawardaruratan. Seperti, dari jajaran kepolisian, TNI, Damkar, SAR, Tagana, DLHK, Dinsos, Satpol PP, DPP dan BMKG Kota Pekanbaru.
“Setelah dilaunching, masyarakat bisa langsung memanfaatkan layanan ini. Namun, perlu diingat layanan ini tidak dibenarkan untuk hanya sekedar iseng, main-main atau menyebarkan informasi hoax. Karena pihak berwenang bisa mendeteksi posisi yang menelpon layanan 112 ini. Kalau berniat jahat demikian, bisa berurusan langsung dengan pihak kepolisian,” ungkapnya.
Meski adanya layanan ini, tidak serta-merta layanan call center seperti Damkar, PLN dan lainnya tidak bisa dimanfaatkan lagi. Tapi jika menghubungi 112 aksesnya bisa kesemua pelayanan kedaruratan.
“Contohnya, jika terjadi kebakaran kalau langsung menghubungi pihak Damkar hanya pelayanan pemadam saja yang datang. Tapi jika ke 112 sudah lengkap ada pihak Kepolisian yang mengamankan lokasi, Dishub yang mengamankan arus lalu lintas dan sebagainya. Hal ini karena ada satu komando dari Dinas Kominfo,” pungkasnya.*