PEKANBARU - Pagi ini (8/4/2019) 17.589 siswa SMP/MTs sederajat di Pekanbaru melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Berbeda dengan daerah lain, USBN di Pekanbaru justru tidak terlihat para guru PNS yang mengawasi. Kemana para guru tersebut?
Ternyata para guru PNS tersebut memilih berdemo di Gedung DPRD Pekanbaru. Para guru tersebut menuntut gaji tambahan selain gaji pokok dan sertifikasi yang sudah mereka terima. Karena menilai Perwako no 7/2019 menghambat hal tersebut, guru juga meminta untuk direvisi. Disebut Koordinator Aksi Guru Sertifikasi, Zulfikar, aksi mereka ini karena menilai Pemko Pekanbaru enggan menemui mereka pasca pertemuan yang juga 'dibayarkan' pemko dengan tiga Kementerian terkait.
"Usai pulang, kami tidak jadi ditemui lagi. Sudah sering kami di PHP, makanya hari ini aksi demo difokuskan di Kantor DPRD Kota Pekanbaru. Karena sudah dua kali dipanggil tak datang-datang, saya dengar dewan sudah berstatemen akan melakukan interpelasi. Kalau memang itu akan dilakukan, kita doronglah," ujarnya.
Zulfikar menegaskan akan menggelar aksi hingga sore hari. "Kalau izinnya sampai jam 16.00 WIB. Tapi kalau sebelum jam segitu kami sudah dipanggil dan ada diskusi serta ada keputusan, kawan-kawan akan bubar lebih cepat," ujarnya.
Meski tidak didampingi para guru, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru memastikan pelaksanaan USBN tetap berjalan lancar. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis juga menyebut bahwa persiapan USBN sudah cukup baik. USBN akan digelar hingga, Sabtu (13/4/2019) mendatang.*