JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sebagai Kapolda Riau di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/9/2019). Agung menggantikan jabatan Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo yang ditugaskan sebagai Pati Baintelkam di BIN.
Selain Kapolda Riau, Kapolri juga melantik Irjen Pol Paulus Waterpauw sebagai Kapolda Papua menggantikan Irjen Rudolf Albert Rodja. Rudolf dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.
Brigjen Merdisyam dilantik menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara. Merdisyam menggantikan Brigjen Iriyanto yang kini menjabat sebagai Irwil 3 Irwasum Polri.
Pergantian pertiwa tinggi ini dituangkan dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2569/IX/KEP/2019 tertanggal 27 September 2019. Surat itu ditandatangani AS SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri S.
Seperti diketahui, provinsi Riau, Sulawesi Tenggara dan Papua saat menjadi sorotan karena terjadi masalah. Di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Kapolri dalam kunjungannya ke Riau mendampingi Presiden Joko Widodo di Hotel Novotel secara tegas menyatakan akan mencopot Kapolda, Kapolres dan Kapolsek yang tidak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
"Kalau di Polda penilaian kita ada yang tidak terkendali dan tidak ada upaya maksimal dan penangkapan tak ada, Kapolda, Kapolres dan Kapolsek, out," tegas Tito saat berkunjung ke Riau.
Di Sulawesi Utara dua mahasiswa Unversitas Halu Oleo tewas usai demonstrasi menolak RUU kontroversial di gedung DPRD Sultra. Randi tewas tertembak sedangkan Yusuf Kardawi tewas karena terkena benda tumpul di kepala.
Di Papua, terjadi kericuhan yang belum berakhir hingga saat ini. Terbaru terjadi kericuhan yang menyebabkan puluhan warga meninggal dunia.
Tak hanya penduduk asli, masyarakat dari luar Papua pun turut menjadi korban. Karena takut, tidak sedikit masyarakat dari Papua untuk sementara waktu pulang ke kampung halamannya.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, enggan menyampaikan kalau pencopotan Widodo terkait kebakaran htian dan lahan. "Mutasi itu hal yang biasa dan akan terus terjadi sesuai kebutuhan di organisasi Kepolisian yang memang sangat dinamis," ujar Sunarto.*