KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak saat ini memiliki peran baru dalam pemerintahan negara tersebut. Untuk pertama kalinya, Najib melangkah ke parlemen untuk menjadi anggota parlemen oposisi.
Najib yang saat ini tengah tersandung kasus mega korupsi 1 MDB, mengaku bersedia menerima peran barunya ini. Dia pun bertekad untuk menjalani posisinya sebaik mungkin dan memprioritaskan masyarakat Malaysia seluruhnya.
"Saya menerima peran baru saya sebagai anggota parlemen. Prioritas saya adalah melayani rakyat, dan saya ingin menjadi anggota parlemen oposisi yang konstruktif. Kami juga ingin proses demokrasi di negara ini berjalan dengan baik," katanya dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (17/7).
Selain itu, Najib juga berharap pemerintahan Partai Pakatan Harapan ini bisa berlaku adil bagi semua anggota parlemen, baik bagi pendukung maupun oposisi.
Sebelumnya, Najib ikut melakukan aksi 'walkout' bersama anggota oposisi lain sebagai bentuk protes atas pengangkatan mantan hakim Pengadilan Tinggi Mohamad Ariff Yusof menjadi ketua parlemen baru.
Dalam pemilu ke-14 pada 9 Mei lalu, Partai Barisan Nasional yang dipimpin Najib dikalahkan oleh koalisi oposisi Partai Pakatan Harapan yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Mahathir Mohamad.
Meski demikian, Najib berhasil mempertahankan kursi dengan total 24.859 suara.*