RENGAT - 12 Siswa SMK Kehutanan Pekanbaru, Riau yang tersesat di kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) sudah ditemukan. Ke 12 pelajar tersebut sedang melakukan praktek Industri di TNBT.
Dalam keterangan persnya, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (BTNBT) Darmanto SP.M.AP melalui Koordinator Bagian Data Evlap dan Humas Astri Meirani Mulyono Putri menyampaikan kronoligis tersesatnya para siswa hingga ditemukan kembali oleh tim.
Berikut penjelasan Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT):
1. Bahwa SMK Kehutanan Pekanbaru mengutus sebanyak 34 siswa dan siswi untuk melakukan praktek industri selama 1 bulan sejak 11 Maret 2019 di Camp Granit TNBT dengan surat Kepala Balai TNBT nomor S.16/BTNBT/01/TU/2019 tanggal 15 Januari 2019 perihal permohonan Praktek Industri.
2. Materi pelajaran meliputi 3 Bab yaitu pembinaan hutan dan pengukuran hutan yang terdiri dari materi teori dan praktek. Setiap materi dipandu oleh petugas fungsional yang berkompoten dari unsur PEH, Polhut dan penyuluh. 4 petugas pendamping tetap ditunjuk untuk mengawasi dan mendampingi aktivitas siswa dan siswi selama praktek dilaksanakan.
3. Pada hari Selasa 2 April 2019 dilaksanakan kegiatan praktek simulasi patroli pengaman hutan di kawasan hutan di sekitar camp granit. Peserta dibagi menjadi 3 regu dengan personel regu 1 berjumlah 14 orang dan didampingi 2 orang polisi kehutanan (Polhut). Personel regu 2 berjumlah 20 orang dan 2 orang Polhut dan plus 1 orang pembina SMKK Pekanbaru.
4. Selanjutnya terdapat 12 siswa dan 1 orang Polhut yang tersesat.
Kronologi kejadian di lapangan sebagai berikut; Regu 1 menuju hutan sebelah kiri Bukit Tengkorak, Regu 2 menuju sebelah kanan Bukit Tengkorak. Regu 1 kembali ke camp granit pukul 12.15 WIB sedangkan Regu 2 berencana berjalan di dalam hutan dengan target ke areal Pembinaan Habitat Harimau Sumatera (P2HS).
Pada pukul 11.30 WIB Regu 2 terbagi menjadi 2 tim yaitu tim A beranggota 12 Siswa dan 1 orang Polhut berjalan di depan dan Tim B berjumlah 8 orang dan 1 orang Polhut berjalan di belakang Tim A dan sudah tertinggal cukup jauh dari Tim A.
Akhirnya pada pukul 14.00 WIB Tim B memutuskan kembali ke camp granit dan sampai di camp granit pukul 14.30 WIB. Kemudian Tim A yang sudah didepan dan merasa kelelahan anggota regunya yang dibelakang beristiraht menunggu tim yang dibelakang (Tim B) dengan harapan mereka dapat tersusul setelah menunggu 2 jam tim B tidak menyusul. Polhut pendamping Tim A (Irhasy) selaku pengajar memutuskan untuk bergerak membawa tim A ke lokasi P2HS sambil mencari keberadaan tim B.
Hari Mulai Gelap pukul 18.30 WIB ternyata perjalanan tim A tidak sampai kelokasi P2HS dan tim B tidak ketemu.Akhirnya Petugas polhut (Irhasy) berserta 12 Siswa dan siswi SMKK Pekanbaru memutuskan untuk menghentikan perjalanan demi menjaga keamanan dan keterbatasan peralatan penerangan untuk menuju ke camp granit dibutuhkan waktu perjalanan 3 jam lagi.
Mendapati informasi Tim A yang belum kembali ke camp granit,Petugas Polhut yang standby di camp Granit melapor ke Balai TNBT dan berusaha melakukan pencarian awal sampai dengan pukul 2130 WIB.
Tepat pada pukul 23.30 Tim dari Balai TNBT berjumlah 9 orang langsung mencari ke areal lokasi P2HS dan menyisiri lokasi pisah terakhir tim A dengan tim B sampai pukul 04.00 WIB, Rabu (3/4/2019) belum membuahkan hasil.
Dan diterjunkan 10 orang personil lagi berangkat sekitar pukul 06.00 WIB dan tepat pada pukul 08.30 WIB petugas yang tersesat dapat terhubung .Lokasi tim yang tersesat susah sinyal dan sulit berkomunikasi,tepat pada pukul 09.20 WIB tim evakuasi dapat bertemu dengan tim A yang tersesat dan semuanya dalam kondisi sehat dan formasi lengkap.
5. Pada Rabu (3/4/2019), upaya pencarian dilakukan dan dikomandoi kepala Balai TNBT dengan membagi menjadi 3 tim evakuasi yang terdiri dari petugas Balai TNBT dan mitra kerja dari Yayasan Penyelamatan dan Konservasi Harimau Sumatera (YPKHS). Tim Evakuasi dipimpin oleh kepala Sub Tata Usaha (KTU) dan Kepala SPTN Wilayah II Belilas.*