Life

Antartika Mencair, Pulau di Indonesia Terancam Tenggelam

sumber;internet

JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengatakan mencairnya seperempat es di salah satu pulau di ujung utara benua Antartika, dapat menenggelamkan pulau-pulau kecil di negara kepulauan seperti Indonesia. Akibat lapisan es yang makin mencair, maka permukaan air laut akan meningkat.

"Menurut saya yang harus menjadi perhatian serius itu, penyebab dari es di Antartika mencair. Jika tidak dihentikan maka permukaan air laut pasti akan meningkat," kata Kepala Departemen Advokasi Walhi, Zenzi Suhadi, Rabu (26/2/2020).

"Dan konsekuensi paling berbahaya bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia, pulau-pulau kecil akan berisiko tenggelam," sambungnya.

Menurut Zenzi, mencairnya lapisan es di salah satu pulau di Antartika itu salah satunya disebabkan peningkatan suhu rata-rata Bumi dari pelepasan emisi besar yaitu polusi dan industri di negara-negara maju.

Selain itu, usaha deforestasi hutan (penghilangan atau penggundulan) di sejumlah negara yang memiliki hutan tropis seperti Indonesia. Walhi pun mendorong pemerintah Indonesia melakukan pencegahan, baik pada level global maupun nasional.

"Kalau mau menghentikan dampak dari pencairan es ini, Indonesia harus terlibat secara global dan domestik. Di mulai dari Indonesia dengan menghentikan deforestasi dan pengeringan kawasan gambut," terang Zenzi.

Artinya, untuk menyelamatkan pesisir dan pulau-pulau kecil mesti dimulai dari kebijakan terkait ekosistem gambut dan hutan tropis.

Sementara upaya global itu melalui Paris Agreement (Persetujuan Paris) yang mengawal reduksi emisi karbon dioksida.

"Sudah ada Paris Agreement dan Indonesia sudah meratifikasi. Artinya, pemerintah harus melaksanakan beberapa kebijakan untuk menurunkan emisi mencapai 27 persen," pungkas Zenzi.

Sebelumnya, Badan Antariksa Amerika (NASA) mempublikasikan gambar Pulang Elang yang berada di semenanjung timur laut Benua Antartika pada awal dan akhir bulan ini. Dalam gambar itu, gelombang panas telah membuat es yang menyelimuti pulau itu mencair.

Earth Observatory NASA menyampaikan suhu gelombang panas yang terjadi selama sembilan hari di Antartika mencapai 64,9 derajat Fahrenheit. Akibatnya, 4 inci lapisan salju Pulau Elang meleleh atau sekitar 20 persen dari total akumulasi salju musiman di pulau itu.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...